TUGAS PERTAMA:
Definisi
Konsepsional dan Definisi Opersional kreatifitas
Konsep adalah
abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas,
dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Suatu konsep adalah elemen dari
proposisi seperti kata adalah elemen dari kalimat. Konsep adalah pembawa arti.
Suatu konsep tunggal bisa dinyatakan dengan bahasa apa pun. Konsep bisa
dinyatakan dengan ‘Hund’ dalam bahasa Jerman, ‘chien’ dalam bahasa Prancis, ‘perro’
dalam bahasa Spanyol.
Operasional
adalah batasan cara kerja atau petunjuk bagi peneliti dalam mengumpulkan data
yang diperlukan selama melakukan penelitian. juga dapat memberikan apakah suatu
masalah dapat diteliti atau tidak, apakah suatu hipotesis memenuhi syarat dan
diterima atau hipiotesis ditolak.
Kreativitas
adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau
hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Dari sudut pandang
keilmuan, hasil dari pemikiran kreatif (kadang disebut pemikiran divergen)
biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif,
konsepsi sehari-hari dari kreativitas adalah tindakan membuat sesuatu yang
baru.
Ciri-ciri Kreativitas
Menurut David Cambell ciri-ciri kreativitas ada tiga kategori:
1.Ciri-ciri pokok: kunci untuk melahirkan ide, gagasan, ilham, pemecahan, cara baru, penemuan.
2.Ciri-ciri yang memungkinkan: yang membuat mampu mempertahankan ide-ide kreatif, sekali sudah ditemuka tetap hidup.
3.Ciri-ciri sampingan: tidak langsung berhubungan dengan penciptaan atau menjaga agar ide-ide yang sudah ditemukan tetap hidup, tetapi kerap mempegaruhi perilaku orang-orang kreatif.
4.) Definisi konsepsional Kreatifitas.
Ciri-ciri Kreativitas
Menurut David Cambell ciri-ciri kreativitas ada tiga kategori:
1.Ciri-ciri pokok: kunci untuk melahirkan ide, gagasan, ilham, pemecahan, cara baru, penemuan.
2.Ciri-ciri yang memungkinkan: yang membuat mampu mempertahankan ide-ide kreatif, sekali sudah ditemuka tetap hidup.
3.Ciri-ciri sampingan: tidak langsung berhubungan dengan penciptaan atau menjaga agar ide-ide yang sudah ditemukan tetap hidup, tetapi kerap mempegaruhi perilaku orang-orang kreatif.
4.) Definisi konsepsional Kreatifitas.
Definisi konsep menurut Arifin
Abdurachman adalah suatu pemikiran umum mengenai suatu masalah atau persoalan.
Konsep adalah kata istilah yang mengungkapkan suatu abtraksi yang dibentuk
dengan generalisasi dari hal-hal khusus kejadian yang diamati. Definisi
konsepsional atau definisi konsep disebut juga kerangka konsepsional.
1.) Definisi konseptual kreatifitas:
1.) Definisi konseptual kreatifitas:
Konsepsional kreatifitas adalah sesuatu yang menggambarkan
adanya hubungan antara konsep yang khusus dengan konsep yang akan diteliti.
Konsepsional juga digunakan untuk mendefinisikan pengertian didalam penelitian,
agar tidak mengalami pembiasan dalam pengumpulan data hingga pada tahap
analisis penelitian.
Definisi operasional menurut
koentjaraningrat merupakan batu ujian terakhir apakah masalah dapat diselidiki
atau tidak. Sehingga hal tersebut dapat menjadi sebuah demonstrasi dari suatu
proses – seperti sebuah variabel, istilah atau objek – dalam hal proses
tertentu atau serangkaian tes validasi yang digunakan untuk menentukan
kehadiran dan kuantitas.
2.) Definisi operasional kreatifitas:
2.) Definisi operasional kreatifitas:
Operasional kreatifitas adalah suatu kemampuan untuk
melakukan berbagai hal dalam konsep kreatifitas yang baru dan terus
dikembangangkan baik dari dalam maupun dari luar. SUMBER: http://wendi-psikologikreatifitas.blogspot.com/2010/04/definisi-konsepsional-dan-definisi.html
3.) Definisi kreatifitas menurut CLARK:Clark berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan otak,mengemukakan : “Kretivitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu : berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic function of thingking, feelings, sensing and intuiting)” (Jung 1961, Clark 1986).
SUMBER: http://tyaset4.blog.com/2010/02/definisi-kreativitas/
4.) TEORI KREATIFITAS
Teori mengenai kreativitas, yang melandasi pembentukan pribadi yang kreatif.
Teori yang menjelaskan teori yang melandasi perkembangan kreativitas.
1.Teori Psikoanalisis
a.Teori Freud
b.Teori Ernest Kris
c.Teori Jung
2.Teori Humanistik
a.Teori Abraham Maslow
b.Teori Carl Rogers
c.Teori Csikzenmihalyi
Kreativitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu: berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic function of thingking, feelings, sensing and intuiting)” (Jung 1961, Clark 1986). Makna dari pengembangan kreativitas berkaitan dengan kualitas perwujudan diri, peningkatan kemampuan berpikir kreatif, kepuasan dalam menciptakan dan meningkatkan kualitas hidup.
Teori Kreativitas
Teori yang melandasi pembentukan pribadi kreatif, dan teori yang melandasi perkembangan kreativitas dapat dibedakan menjadi,
1.Teori Psikoanalisis
A.Teori Freud
Menurut beberapa pakar psikologi kemampuan kreatif merupakan ciri kepribadian yang menetapkan pada lima tahun pertama dari kehidupan. Sigmund Freud (1856-1939) adalah tokoh yang menganut pandangan ini. Ia menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak diterima. Karena mekanisme pertahanan mencegah pengamatan yang cermat dari dunia, dan karena menghabiskan energi psikis, mekanisme pertahanan biasanya merintangi produktivitas kreatif. Freud percaya, bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama dari kreativitas.
Kaitan antara kebutuhan seksual yang tidak disadari dan kreativitas mulai pada tahun-tahun pertama dalam kehidupan. Menurut Freud, orang hanya didorong untuk menjadi kreatif jika mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual secara langsung. Pada umur empat tahun anak mengemabangkan hasrat fisik untuk orang tua dari jenis kelamin yang berbeda. Karena kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan awal dari imajinasi. Freud menjelaskan banyak karya seni sebagai sublimasi dari seniman. Sebagai contoh, banyaknya lukisan Leonardo da Vinci mengenai madonna yang dihasilkan dari kebutuhan seksual dengan tokoh yang disublimasi, karena ia kehilangan ibunya pada usia muda.
Macam Mekanisme Pertahanan adalah :
a.Represi, yaitu secara tidak sadar melupakan pengalaman yang tidak menyenangkan untuk diingat.
b.Kompensasi, yaitu berusaha mengimbangi ketidakmampuan yang dilakukan secara tidak sadar dengan menonjolkan pada hal lain.
c.Sublimasi, yaitu jika tidak mampu memenuhi dorongan seks, mengimbangi dengan kreativitas dibidang seni, misalnya menjadi pemain bola.
d.Rasionalisasi, yaitu percaya bahwa suatu kondisi yang bertentangan dengan apa yang diinginkan sesungguhnya adalah memang hal yang diinginkan, misalnya karena tidak berhasil mendapatkan tiket untuk melihat pertandingan sepak bola kemudian mengatakan bahwa sebenarnya ia tidak tertarik untuk pergi.
e.Identifikasi, yaitu ingin menjadi seperti seseorang dengan menerima standar dan nilai orang itu menjadi standar dan nilai diri sendiri.
f.Introjeksi, yaitu menerima standar dan nilai seseorang karena takut untuk tidak sependapat dengan dia.
g.Regresi, yaitu kembali ke prilaku yang sebelumnya berhasil, jika prilaku saat ini tidak berhasil, misalnya menangis ketika mendapat nilai rendah dengan harapan guru akan merubah nilainya.
h.Proyeksi, yaitu menganggap seseorang meemiliki perasaan terhadap seseorang yang sebaliknya dari perasaan sesungguhnya terhadap dia.
i.Pembentukan reaksi, yaitu pengalihan impuls yang menimbulkan kecemasan ke impuls lawannya, misalnya apabila seseorang merasa benci atau dendam pada orang lain dan kebencian itu menimbulkan kecemasan pada dirinya, maka orang tersebut akan menampilkan prilaku sayang atau kasih (cinta) utnuk menyembunyikan rasa benci tersebut.
j.Pemindahan, yaitu jika takut mengungkapkan perasaan terhadap seseorang, perasaan itu diungkapkan terhadap seseorang yang kurang kuasa, misalnya karena takut menyatakan kemarahan kepada atasan, maka marah-marah pada anak.
k.Kompartementalisasi, yaitu mempunyai dua kepercayaan yang saling bertentangan pada saat yang sama, misalnya meskipun ia sebetulnya bodoh, tetapi ia pintar berhitung (freud, S. 1963, introductory lectures on psycho-analysis dalam Utami Munandar, 1999).
B.Teori Kris
Ernest Kris (1900-1957) menekan bahwa mekanisme pertahan regresi (beralih ke prilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasan, jika prilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasan) juga sering muncul dalam tindakan kreatif.
Orang-orang yang kreatif adalah mereka yang paling mampu memanggil bahan-bahan alam pikiran tidak sadar. Sebagai orang dewasa kita tidak mengalami hambatan untuk bisa seperti anak dalam pikiran mereka. Mereka dapat mempertahankan sikap bermain dengan masalah-masalah serius dalam kehidupan. Dengan demikian, mereka mampu melihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif untuk “regress in the service of the ego”.
C.Teori jung
Carl Jung (1875-1961) juga percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi. Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi. Disamping itu, ingatan kabur dari pengalaman-pengalaman seluruh umat manusia tersimpan disana. Secara tidak sadar kita “mengingat” pengalaman-pengalaman yang paling berpengaruh dari nenek moyang kita. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbul penemuan, teori, seni, dan karya-karya baru lainnya. Proses inilah yang menyebabkan kelanjutan dari eksistensi manusia.
2.Teori Humanistik
A.Teori Maslow
Menurut Abraham Maslow (1908-1970) pendukung utama dari teori humanistik, manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan ini harus dipenuhi dalam urutan tertentu. Kebutuhan primitif muncul pada saat lahir, dan kebutuhan tingkat tinggi berkembang sebagai proses pematangan. Sebagai contoh, belajar memahami dan menghargai musik meningkatkan hasrat untuk belajar lebih banyak tentang musik.
Proses perwujudan diri erat berkaitan dengan kreativitas. Bebas dari neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang hakiki. Mereka dapat mencapai apa yang disebut oleh Maslow “peak experience” – saat mendapat kilasan ilham (flash of insight) yang menyebabkan kegembiraan dan rasa syukur karena hidup.
B.Teori Rogers
Menurut Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi dari pribadi yang kreatif ialah:
a. Keterbukaan terhadap pengalaman.
b. Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation).
c. Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep.
Setiap orang memiliki ketiga ciri ini kesehatan psikologisnya sangat baik. Orang ini berfungsi sepenuhnya, menghasilkan karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif. Ketiga ciri atau kondisi tersebut juga merupakan dorongan dari dalam untuk berkreasi (internal press).
Kedua aliran tersebut dimuka –psikoanalisis dan humanistik- amat berbeda dalam penjelasan kepribadian kreatif. Keduanya mempunyai maknanya tersendiri. Penekanan teori psikoanalisis pada alam pikiran tidak sadar dan timbulnya kreativitas sebagai kompensasi dari masa anak yang sulit, dapat menjelaskan kehidupan banyak tokoh-tokoh yang produktif. Sedangkan teori humanistik lebih menekankan pada kesehatan psikologis yang memungkinkan seseorang mengatasi masalah kehidupannya. Teori ini bertitik tolak dari pandangan bahwa manusia menentukan nasibnya sendiri.
Aliran humanistik melihat kreativitas sebagai lebih sadar, kognitif, dan intensional daripada teori psiokoanalisis. Konsep humanistik ialah bahwa kreativitas dilahirkan karena dorongan untuk mencapai kemungkinan-kemungkinan yang tertinggi dalam hidup dna bukan sebagai pertahanan terhadap neurosis.
Kreativitas adalah dapat berkembang dalam suasana non-otoriter, yang memungkinkan individu untuk berpikir dan menyatakan diri secara bebas, dan di mana sumber dari pertimbangan evaluatif adalah internal (Rogers, dalam Vernon, 1982).
Carl Rogers (dalam Vernon, 1982) menegaskan bahwa satu persyaratan utama bagi berkembangannya kreativitas suatu bangsa adalah adanya kebebasan. Kebebasan untuk berpikir, menyatakan pikiran, mencipta, yang dapat kita ringkaskan pada moyangnya segala rupa kebebasan yang menjadi hak asasi manusia, yakni adanya kebebasan melakukan pilihan (freedom of choice).
Menurut pengalaman Rogers dalam psikoterapi, penciptaan kondisi keamanan dan kebebasan psikologis memungkinkan timbulnya kreatifitas yang konstruktif.
1.Keamanan Psikologis
• Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan keterbatasannya (memberi kepercayaan, yang dapat memberi efek menghayati suasana keamanan).
• Mengusahakan suasana yang ada didalamnya evaluasi eksternal tidak ada (atau sekurang-kurangnya tidak bersifat atau punya mempunyai efek mengancam)
• Memberikan pengertian secara empatis (dapat ikut menghayati) perasaan, pemikiran, tindakan serta dapat melihat sudut pandang, dan tetap menerimanya, memberi rasa aman.
2.Kebebasan Psikologis
Jika setiap orang memiliki kesempatan untuk bebas mengeksperiskan secara simbolis pikiran-pikiran atau perasaan-perasaannya, permissiveness ini memberikan pada seseorang kebebasan dalam berpikir atau merasakan sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya. Mengekspresikan tindakan konkret perasaan-perasaannya (misalnya dengan memukul) tidak selalu dimungkinkan, karena hidup dalam masyarakat selalu ada batas-batasnya, tetapi eksperesi secara simbolis hendaknya dimungkinkan.
C.Teori Csikzenmihalyi
Dalam teori Csikzenmihalyi memberikan 5 ciri kreativitas :
a.Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah predisposisi genetis (genetic predisposition). Contohnya sesorang yang sistem sensorinya peka terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.
b.Minat pada usia dini pada ranah tertentu. Minat menyebabkan seseorang terlibat sacara mendalam terhadap ranah tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
c.Akses terhadap suatu bidang (access to a domain). Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina atau mentor dalam bidang yang diminat, sangat membantu pengembangan bakat.
d.Access to a field. Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat dan tokoh-tokoh penting dalam bidang yang digeluti, sangat penting untuk mendapat pengakuan dan penghargaan dari orang-orang penting.
e.Orang-orang yang kreatif ditandai adanya kemampuan mereka yang luar biasa untuk menyesuaikan diri terhadap hampir situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk mencapai tujuannya. (Utami Munandar, 1999).
Ciri-ciri kepribadian kreatif menurut Csikzenmihalyi
Mengemukakan 10 pasang ciri-ciri kepribadiaan kreatif yang seakan-akan paradoksal tetapi saling terpadu secara dialektis.
a.Pribadi yang kreatif mempunyai kekuatan energi fisik yang memungkinkan mereka dapat berkerja selama berjam-jam dengan konsentrasi penuh, tetapi juga bisa tenang dan rileks, tergantung situasinya.
b.Pribadi yang kreatif cerdas dan cerdik tetapi pada saat yang sama mereka juga naif. Mereka tampak memiliki kebijaksanaan (wisdom) tetapi kelihatan seperti anak-anak (child like). Insight mendalam nampak bersamaan dengan ketidakmatangan emosioanal dan mental. Mampu berpikir konvergen sekaligus divergen.
c.Ciri paradoksal ketiga berkaitan dengan kombinasi sikap bermain dan disiplin.
d.Pribadi yang kreatif dapat berselang-seling antara imajinasi dan fantasi, namun tetap bertumpu pada realitas.
e.Pribadi kreatif menunjukan kecendrungan baik introversi maupun ekstroversi.
f.Orang kreatif dapat bersikap rendah diri dan bangga akan karya pada saat yang bersamaan.
g.Pribadi yang kreatif menunjukan kecenderungan androgini psikologis, yaitu mereka dapat melepaskan diri dari stereotip gender (maskulin-feminim).
h.Orang yang kreatif cenderung mandiri bahkan suka menentang, tetapi di lain pihak mereka bisa tetap tradisional dan konservatif.
i.Kebanyakan orang kreatif sangat bersemangat (passionate) bila menyangkut karya mereka, tetapi juga sangat objektif dalam penilaian karya mereka.
j.Sikap keterbukaan dan sensitivitas orang kreatif sering menderita, jika mendapat banyak kritik dan serangan, tetapi pada saat yang sama ia merasa gembira yang luarn biasa. (Utami Munandar, 1999).
Teori psikoanalisis menekan peranan alam pikiran tidak sadar dalam timbulnya kreativitas, sedangkan teori humanistik lebih merlihat kreativitas sebagai sesuatu yang dilakukan secara sadar dan intensional. Teori tentang pendorong kreativitas mengetengahkan teori Rogers tentang kondisi internal dan kondisi eksternal yang mendorong perwujudan prilaku kreatif.
Kendala psikologis terhadap prilaku kreatif merupakan kendala utama yang perlu mendapat perhatian pendidik, khususnya faktor-faktor internal seperti tidak dapat melepaskan diri dari kebiasaan, kecenderungan, untuk terlalu membatasi bidang masalahnya, ketidakmampuan untuk melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang, melihat apa yang diharapkan akan dilihat terpaksa pada penyelesaian yang konvensional.
Teori yang menjelaskan teori yang melandasi perkembangan kreativitas.
1.Teori Psikoanalisis
a.Teori Freud
b.Teori Ernest Kris
c.Teori Jung
2.Teori Humanistik
a.Teori Abraham Maslow
b.Teori Carl Rogers
c.Teori Csikzenmihalyi
Kreativitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu: berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic function of thingking, feelings, sensing and intuiting)” (Jung 1961, Clark 1986). Makna dari pengembangan kreativitas berkaitan dengan kualitas perwujudan diri, peningkatan kemampuan berpikir kreatif, kepuasan dalam menciptakan dan meningkatkan kualitas hidup.
Teori Kreativitas
Teori yang melandasi pembentukan pribadi kreatif, dan teori yang melandasi perkembangan kreativitas dapat dibedakan menjadi,
1.Teori Psikoanalisis
A.Teori Freud
Menurut beberapa pakar psikologi kemampuan kreatif merupakan ciri kepribadian yang menetapkan pada lima tahun pertama dari kehidupan. Sigmund Freud (1856-1939) adalah tokoh yang menganut pandangan ini. Ia menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak diterima. Karena mekanisme pertahanan mencegah pengamatan yang cermat dari dunia, dan karena menghabiskan energi psikis, mekanisme pertahanan biasanya merintangi produktivitas kreatif. Freud percaya, bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama dari kreativitas.
Kaitan antara kebutuhan seksual yang tidak disadari dan kreativitas mulai pada tahun-tahun pertama dalam kehidupan. Menurut Freud, orang hanya didorong untuk menjadi kreatif jika mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual secara langsung. Pada umur empat tahun anak mengemabangkan hasrat fisik untuk orang tua dari jenis kelamin yang berbeda. Karena kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan awal dari imajinasi. Freud menjelaskan banyak karya seni sebagai sublimasi dari seniman. Sebagai contoh, banyaknya lukisan Leonardo da Vinci mengenai madonna yang dihasilkan dari kebutuhan seksual dengan tokoh yang disublimasi, karena ia kehilangan ibunya pada usia muda.
Macam Mekanisme Pertahanan adalah :
a.Represi, yaitu secara tidak sadar melupakan pengalaman yang tidak menyenangkan untuk diingat.
b.Kompensasi, yaitu berusaha mengimbangi ketidakmampuan yang dilakukan secara tidak sadar dengan menonjolkan pada hal lain.
c.Sublimasi, yaitu jika tidak mampu memenuhi dorongan seks, mengimbangi dengan kreativitas dibidang seni, misalnya menjadi pemain bola.
d.Rasionalisasi, yaitu percaya bahwa suatu kondisi yang bertentangan dengan apa yang diinginkan sesungguhnya adalah memang hal yang diinginkan, misalnya karena tidak berhasil mendapatkan tiket untuk melihat pertandingan sepak bola kemudian mengatakan bahwa sebenarnya ia tidak tertarik untuk pergi.
e.Identifikasi, yaitu ingin menjadi seperti seseorang dengan menerima standar dan nilai orang itu menjadi standar dan nilai diri sendiri.
f.Introjeksi, yaitu menerima standar dan nilai seseorang karena takut untuk tidak sependapat dengan dia.
g.Regresi, yaitu kembali ke prilaku yang sebelumnya berhasil, jika prilaku saat ini tidak berhasil, misalnya menangis ketika mendapat nilai rendah dengan harapan guru akan merubah nilainya.
h.Proyeksi, yaitu menganggap seseorang meemiliki perasaan terhadap seseorang yang sebaliknya dari perasaan sesungguhnya terhadap dia.
i.Pembentukan reaksi, yaitu pengalihan impuls yang menimbulkan kecemasan ke impuls lawannya, misalnya apabila seseorang merasa benci atau dendam pada orang lain dan kebencian itu menimbulkan kecemasan pada dirinya, maka orang tersebut akan menampilkan prilaku sayang atau kasih (cinta) utnuk menyembunyikan rasa benci tersebut.
j.Pemindahan, yaitu jika takut mengungkapkan perasaan terhadap seseorang, perasaan itu diungkapkan terhadap seseorang yang kurang kuasa, misalnya karena takut menyatakan kemarahan kepada atasan, maka marah-marah pada anak.
k.Kompartementalisasi, yaitu mempunyai dua kepercayaan yang saling bertentangan pada saat yang sama, misalnya meskipun ia sebetulnya bodoh, tetapi ia pintar berhitung (freud, S. 1963, introductory lectures on psycho-analysis dalam Utami Munandar, 1999).
B.Teori Kris
Ernest Kris (1900-1957) menekan bahwa mekanisme pertahan regresi (beralih ke prilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasan, jika prilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasan) juga sering muncul dalam tindakan kreatif.
Orang-orang yang kreatif adalah mereka yang paling mampu memanggil bahan-bahan alam pikiran tidak sadar. Sebagai orang dewasa kita tidak mengalami hambatan untuk bisa seperti anak dalam pikiran mereka. Mereka dapat mempertahankan sikap bermain dengan masalah-masalah serius dalam kehidupan. Dengan demikian, mereka mampu melihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif untuk “regress in the service of the ego”.
C.Teori jung
Carl Jung (1875-1961) juga percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi. Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi. Disamping itu, ingatan kabur dari pengalaman-pengalaman seluruh umat manusia tersimpan disana. Secara tidak sadar kita “mengingat” pengalaman-pengalaman yang paling berpengaruh dari nenek moyang kita. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbul penemuan, teori, seni, dan karya-karya baru lainnya. Proses inilah yang menyebabkan kelanjutan dari eksistensi manusia.
2.Teori Humanistik
A.Teori Maslow
Menurut Abraham Maslow (1908-1970) pendukung utama dari teori humanistik, manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan ini harus dipenuhi dalam urutan tertentu. Kebutuhan primitif muncul pada saat lahir, dan kebutuhan tingkat tinggi berkembang sebagai proses pematangan. Sebagai contoh, belajar memahami dan menghargai musik meningkatkan hasrat untuk belajar lebih banyak tentang musik.
Proses perwujudan diri erat berkaitan dengan kreativitas. Bebas dari neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang hakiki. Mereka dapat mencapai apa yang disebut oleh Maslow “peak experience” – saat mendapat kilasan ilham (flash of insight) yang menyebabkan kegembiraan dan rasa syukur karena hidup.
B.Teori Rogers
Menurut Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi dari pribadi yang kreatif ialah:
a. Keterbukaan terhadap pengalaman.
b. Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation).
c. Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep.
Setiap orang memiliki ketiga ciri ini kesehatan psikologisnya sangat baik. Orang ini berfungsi sepenuhnya, menghasilkan karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif. Ketiga ciri atau kondisi tersebut juga merupakan dorongan dari dalam untuk berkreasi (internal press).
Kedua aliran tersebut dimuka –psikoanalisis dan humanistik- amat berbeda dalam penjelasan kepribadian kreatif. Keduanya mempunyai maknanya tersendiri. Penekanan teori psikoanalisis pada alam pikiran tidak sadar dan timbulnya kreativitas sebagai kompensasi dari masa anak yang sulit, dapat menjelaskan kehidupan banyak tokoh-tokoh yang produktif. Sedangkan teori humanistik lebih menekankan pada kesehatan psikologis yang memungkinkan seseorang mengatasi masalah kehidupannya. Teori ini bertitik tolak dari pandangan bahwa manusia menentukan nasibnya sendiri.
Aliran humanistik melihat kreativitas sebagai lebih sadar, kognitif, dan intensional daripada teori psiokoanalisis. Konsep humanistik ialah bahwa kreativitas dilahirkan karena dorongan untuk mencapai kemungkinan-kemungkinan yang tertinggi dalam hidup dna bukan sebagai pertahanan terhadap neurosis.
Kreativitas adalah dapat berkembang dalam suasana non-otoriter, yang memungkinkan individu untuk berpikir dan menyatakan diri secara bebas, dan di mana sumber dari pertimbangan evaluatif adalah internal (Rogers, dalam Vernon, 1982).
Carl Rogers (dalam Vernon, 1982) menegaskan bahwa satu persyaratan utama bagi berkembangannya kreativitas suatu bangsa adalah adanya kebebasan. Kebebasan untuk berpikir, menyatakan pikiran, mencipta, yang dapat kita ringkaskan pada moyangnya segala rupa kebebasan yang menjadi hak asasi manusia, yakni adanya kebebasan melakukan pilihan (freedom of choice).
Menurut pengalaman Rogers dalam psikoterapi, penciptaan kondisi keamanan dan kebebasan psikologis memungkinkan timbulnya kreatifitas yang konstruktif.
1.Keamanan Psikologis
• Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan keterbatasannya (memberi kepercayaan, yang dapat memberi efek menghayati suasana keamanan).
• Mengusahakan suasana yang ada didalamnya evaluasi eksternal tidak ada (atau sekurang-kurangnya tidak bersifat atau punya mempunyai efek mengancam)
• Memberikan pengertian secara empatis (dapat ikut menghayati) perasaan, pemikiran, tindakan serta dapat melihat sudut pandang, dan tetap menerimanya, memberi rasa aman.
2.Kebebasan Psikologis
Jika setiap orang memiliki kesempatan untuk bebas mengeksperiskan secara simbolis pikiran-pikiran atau perasaan-perasaannya, permissiveness ini memberikan pada seseorang kebebasan dalam berpikir atau merasakan sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya. Mengekspresikan tindakan konkret perasaan-perasaannya (misalnya dengan memukul) tidak selalu dimungkinkan, karena hidup dalam masyarakat selalu ada batas-batasnya, tetapi eksperesi secara simbolis hendaknya dimungkinkan.
C.Teori Csikzenmihalyi
Dalam teori Csikzenmihalyi memberikan 5 ciri kreativitas :
a.Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah predisposisi genetis (genetic predisposition). Contohnya sesorang yang sistem sensorinya peka terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.
b.Minat pada usia dini pada ranah tertentu. Minat menyebabkan seseorang terlibat sacara mendalam terhadap ranah tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
c.Akses terhadap suatu bidang (access to a domain). Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina atau mentor dalam bidang yang diminat, sangat membantu pengembangan bakat.
d.Access to a field. Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat dan tokoh-tokoh penting dalam bidang yang digeluti, sangat penting untuk mendapat pengakuan dan penghargaan dari orang-orang penting.
e.Orang-orang yang kreatif ditandai adanya kemampuan mereka yang luar biasa untuk menyesuaikan diri terhadap hampir situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk mencapai tujuannya. (Utami Munandar, 1999).
Ciri-ciri kepribadian kreatif menurut Csikzenmihalyi
Mengemukakan 10 pasang ciri-ciri kepribadiaan kreatif yang seakan-akan paradoksal tetapi saling terpadu secara dialektis.
a.Pribadi yang kreatif mempunyai kekuatan energi fisik yang memungkinkan mereka dapat berkerja selama berjam-jam dengan konsentrasi penuh, tetapi juga bisa tenang dan rileks, tergantung situasinya.
b.Pribadi yang kreatif cerdas dan cerdik tetapi pada saat yang sama mereka juga naif. Mereka tampak memiliki kebijaksanaan (wisdom) tetapi kelihatan seperti anak-anak (child like). Insight mendalam nampak bersamaan dengan ketidakmatangan emosioanal dan mental. Mampu berpikir konvergen sekaligus divergen.
c.Ciri paradoksal ketiga berkaitan dengan kombinasi sikap bermain dan disiplin.
d.Pribadi yang kreatif dapat berselang-seling antara imajinasi dan fantasi, namun tetap bertumpu pada realitas.
e.Pribadi kreatif menunjukan kecendrungan baik introversi maupun ekstroversi.
f.Orang kreatif dapat bersikap rendah diri dan bangga akan karya pada saat yang bersamaan.
g.Pribadi yang kreatif menunjukan kecenderungan androgini psikologis, yaitu mereka dapat melepaskan diri dari stereotip gender (maskulin-feminim).
h.Orang yang kreatif cenderung mandiri bahkan suka menentang, tetapi di lain pihak mereka bisa tetap tradisional dan konservatif.
i.Kebanyakan orang kreatif sangat bersemangat (passionate) bila menyangkut karya mereka, tetapi juga sangat objektif dalam penilaian karya mereka.
j.Sikap keterbukaan dan sensitivitas orang kreatif sering menderita, jika mendapat banyak kritik dan serangan, tetapi pada saat yang sama ia merasa gembira yang luarn biasa. (Utami Munandar, 1999).
Teori psikoanalisis menekan peranan alam pikiran tidak sadar dalam timbulnya kreativitas, sedangkan teori humanistik lebih merlihat kreativitas sebagai sesuatu yang dilakukan secara sadar dan intensional. Teori tentang pendorong kreativitas mengetengahkan teori Rogers tentang kondisi internal dan kondisi eksternal yang mendorong perwujudan prilaku kreatif.
Kendala psikologis terhadap prilaku kreatif merupakan kendala utama yang perlu mendapat perhatian pendidik, khususnya faktor-faktor internal seperti tidak dapat melepaskan diri dari kebiasaan, kecenderungan, untuk terlalu membatasi bidang masalahnya, ketidakmampuan untuk melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang, melihat apa yang diharapkan akan dilihat terpaksa pada penyelesaian yang konvensional.
SUMBER: http://shiraaroom.blogspot.com/2012/03/kreativitas-dan-keberbakatan-part-2.html
FOTO: https://www.google.com/search?q=kreativitas&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=rZUHVbzgMJSSuQS4-oLgDA&ved=0CCgQsAQ&biw=1280&bih=624#imgdii=_&imgrc=xQUewRRujgZArM%253A%3BDRjqRIE39TGSWM%3Bhttp%253A%252F%252F2.bp.blogspot.com%252F-a6WalyeondY%252FVJGr9eMwX8I%252FAAAAAAAAA8k%252Flvp0XMz7glk%252Fs1600%252FKreatif.png%3Bhttp%253A%252F%252Fwww.dadikhardian.com%252F2014%252F12%252Ftips-menjadi-orang-kreatif.html%3B1024%3B768
TULISAN:
A.) ARTILEL PRODUK KREATIFITAS
Di Tangan Gadis Cantik Ini, Kertas dan Kain Tak Terpakai 'Disulap' Jadi Rupiah
Selasa, 25/11/2014 10:52 WIB
Halaman 1 dari 3
Selama 2 tahun ini, Valkrisda berhasil meraup jutaan rupiah dari bisnis kerajinan scrapbook atau mengolah limbah potongan kertas dan kain menjadi produk bernilai tambah tinggi seperti produk album hiasan dan lainnya. Gadis yang lahir di Surabaya, 14 September 1996, menjalani bisnis yang ia namakan Syawnscrap. Syawnscrap berasal dari kata syawn yang artinya suara perempuan terbang, dan light adalah sinar, sehingga artinya perempuan yang bersinar terbang untuk mencapai cita-citanya. "Bisnis Saya bukan cuma scrapbook, tapi ada scrapcard dan scrapframe juga. Scrapframe itu menata scrap dalam frame. Kalau scrapbook, kita buat scrap di dalam album. Sedangkan scrapcard dibuat di kartu," kata Valkrisda seperti dikutip dari studentpreneur, Selasa (25/11/2014).
Kisah awal gadis ini berbisnis kerajinan berawal dari kegemarannya yang suka memberi kado yang unik ke sahabat, seperti kado handmade. "Menurut Saya, itu lebih berharga dan bernilai karena itu adalah jerih payah tangan saya sendiri. Setelah saya membuatkan kado handmade untuk sahabat, banyak teman yang lihat dan suka. Terus, mereka mau pesan," kenang Valkrisda. Ia mengaku awalnya tak mau membisniskan kemampuannya ini karena pertimbangan hanya sebatas hobi, namun seiring perjalanan waktu akhirnya ia memutuskan untuk terjun ke bisnis dari hobinya ini.
"Awalnya, saya menolak. Tapi lama kelamaan, saya menjadikan hal ini sebagai bisnis setelah saya sadar kalau bisa membantu orang lain yang mau memberikan sesuatu yang spesial," katanya. Keputusannya ternyata tidak salah, melalu bisnis ini ia dapat uang jajan tambahan untuk membeli keperluan, seperti buku sekolah dan seragam sekolah. Apalagi kebetulan ayahnya kini sudah berhenti bekerja. Ia mengatakan produk kerajinan tangannya harus menyesuaikan dengan tema yang diminta sama pelanggan. Bahkan dirinya bisa membantu menemukan temanya dari cerita yang disampaikan oleh calon pembeli. Valkrisda mengaku tidak 100% membeli bahan baku untuk produknya antara lain pakai bahan sisa atau mendaur ulang barang. Contohnya, ia melakukan daur ulang dari kain, atau dari barang-barang yang sudah tak terpakai di rumah seperti, bahan renda, pita, tatanan kue, kertas emas untuk ulang tahun, dan lainnya.
"Saya berpikiran untuk me-recycle barang bekas karena sangat jarang orang yang berjualan bahan scrap di Jember. Jadi, beberapa bahan harus saya rangkai sendiri. Kadang-kadang saat saya melihat barang bekas yang tidak terpakai. Saya ambil dan saya coba rangkai," katanya.
Menurutnya produk yang paling laris itu scrapframe untuk kado ulang tahun dan anniversary. "Semua Saya buat sendiri 100% tanpa bantuan orang lain. Soalnya, di rumah, nggak ada yang telaten untuk membuat handicraft," ujarnya.
Selama ini, scrap terunik yang pernah dia buat antara lain bertema hutan. Selain itu, ada tema umum seperti cinta, vintage, floral, travelling, pink.
"Customer dari Jember, karena Saya nggak menerima order ke Surabaya atau kota lain. Sebenarnya, banyak order dari Surabaya dan Sidoarjo, tapi Saya takut pecah (konsentrasi)," katanya.
Valkrisda mengatakan peluang bisnis ini sangat besar, misalnya di Jember, bisnis scrap memang masih belum booming. Ia sangat yakin peluangnya besar. Namun ia mengakui tantangan di bisnis ini cukup sulit karena bisnis ini lebih pada gaya hidup orang kota-kota besar.
"Orang-orang di Jember kurang tahu apa itu scrap. Padahal di Indonesia, bisnis scrap lagi marak-maraknya sekarang. Jadi, saya harus menjelaskan dari awal dulu," katanya.
Pengalaman di bisnis ini tak selamanya mulus, misalnya pernah terlambat membuat produk yang dipesan konsumen. Alasannya pada waktu itu, ia sedang bad mood.
"Belajar dari situ, saya perpanjang waktu pembuatan scrap-nya, jaga-jaga kalau ada sesuatu. Yang awalnya 3 hari pembuatan, sekarang jadi 5-6 hari. Lama pembuatan itu bergantung dari tema dan ukuran," terangnya.
Untuk jangka panjang dirinya akan mengembangkan bisnis scrap dari kualitas produk, dengan meningkatkan kreativitas dan memakai bahan yang lebih bervariasi, termasuk di kota lain seperti di Surabaya.
"Saya mau bikin bisnis scrap. Saya jadi bisnis scrapcard yang dipakai untuk undangan ulang tahun, pernikahan, atau pertunangan begitu. Saya juga mau membuat scrap. Saya bisa dipakai untuk momen-momen yang lebih tinggi, seperti scrapframe buat akad nikah, hadiah kelahiran bayi," katanya.
Valkrisda berpesan kepada anak-anak muda yang mau membuka usaha, jangan takut dan malu untuk berbisnis mulai dari bisnis yang kecil atau sederhana, karena dari kesederhanaan itulah kesuksesan akan muncul.
"Prinsip utama dalam bekerja atau berbisnis itu cinta. Segala sesuatunya harus didasari oleh cinta supaya apa yang kamu kerjakan dan geluti itu tetap bersih dan berkembang positif," sarannya.
SUMBER:
http://finance.detik.com/read/2014/11/25/105225/2758188/480/di-tangan-gadis-cantik-ini-kertas-dan-kain-tak-terpakai-disulap-jadi-rupiah
B.) SOAL: ANAK LAKI-LAKI MENUNJUKKAN KREATIFITAS YANG LEBIH BESAR DARI ANAK PEREMPUAN, TERUTAMA SETELAH BERLALUNYA MASA ANAK ANAK?
Ya, perdapat saya setuju dengan soal tersebut. Biasaya anak laki-laki menunjukan kreativitas yang lebih besar daripada anak perempuan. Terutama setelah berlalunya masa kanak-kanak. Hal ini disebabkan karena banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitasnya. Misalnya, anak laki-laki lebih ditekankan menjadi lebih mandiri dan mempunyai jiwa kepemimpinan daripada anak perempuan. Selain itu juga anak laki-laki cenderung mencari hal-hal baru dari lingkungan sekitarnya sehingga ia terkadang dapat mengembangkan hal-hal yang baru saja didapatkannya. Untuk sebagian besar hal ini disebabkan oleh perbedaan perlakuan terhadap anak laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-laki diberi kesempatan untuk mandiri, didesak oleh teman sebaya untuk lebih mengambil resiko dan didorong oleh para orangtua dan guru untuk lebih menunjukkan inisiatif dan orisinalitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar