A. Sinopis
Film “Antwone Fisher”
Film ini mengisahkan tentang seorang
anggota Angkatan Laut Amerika yang bernama Antwone Fisher yang mempunyai banyak
pengalaman pahit dalam hidupnya. Film ini diawali dengan cerita Antwone
teringat masa lalu dalam tidurnya, dalam mimpinya Antwone menginginkan semua
orang yang pernah dia kenal memberikan sikap yang baik dan ramah terhadap dia,
namun seketika itu juga dia terbangun dan tersadar bahwa keinginan dia itu hanya
mimpi. Kemudian film ini disambung dengan adegan perkelahian Antwone dengan
seorang Bintara Senior bernama Barkley. Karena perkelahian itulah Antwone
mendapat sanksi diturunkan pangkatnya dari seorang Bintara Tingkat 3 menjadi
seorang Kelasi ditambah ia harus menjalani pemeriksaan di Klinik Psikiater
Angkatan Laut Dokter Jerome Davenport. Pada awalnya hampir berminggu-minggu,
Antwone tidak ingin menceritakan permasalahnnya kepada Dokter Davenport.
Namun seiring berjalannya waktu,
dengan kepandaian Dokter Davenport sebagai seorang psikiater, Antwone akhirnya
mau menceritakan masa lalu dan pengalaman-pengalaman pahit dalam hidupnya.
Mulai dari Fisher dilahirkan dari keluarga yang broken home. Dia dilahirkan
oleh Ibunya di penjara dengan kondisi tanpa Ayah. Ayahnya meninggal di bunuh
oleh selingkuhannya 2 bulan sebelum ia dilahirkan. Ia di rawat oleh Pemerintah
dan tinggal disebuah Panti Asuhan Dinas Sosial, kemudian di adopsi oleh
Keluarga Mrs.Tate. Pengalaman pahit hidup Fisher tidak berhenti sampai di situia
7 tahun,. Selama tinggal di rumah Mrs.Tate, ia sering mendapat perlakuan yang
tidak menyenangkan, kadang-kadang sampai diluar batas kemanusiaan, seperti
diikat di sebuah tiang dengan tali kemudian dipukuli dengan kain basah, selain
itu dia juga pernah di takut-takuti dengan api, karena Fisher kecil Phobia
dengan api. Kekerasan seksual juga ia terima ketika ia masih berusia 7 tahun,
pengalaman pahit itu dia dapatkan dari Nadine, seorang pembantu rumah tangga
yang memaksa dia untuk melayani nafsunya berhubungan seksual, jika menolak
Fisher kerap di pukul. Tidak hanya sampai disitu saja, penderitaan Antwone juga
harus bertambah ketika Jesse sahabat baiknya dari kecil, tewas tertembak di
depan matanya sendiri saat sedang berusaha mencuri disebuah minimarket. Mulai
sejak saat itulah Antwone pergi merantau dan akhirnya masuk angkatan laut A.S.
Di tempat dia bekerja, dia juga menemukan cintanya.
Seorang gadis bernama Cheryl yang
sangat peduli dan setia menemaninya. Namun pada awalnya Fisher merasa sedikit
minder dan takut untuk mendekati Sherly karena pengalaman pahit di masa
lalunya. Tetapi pemikiran Fisher akhirnya tercerahkan dengan selalu
berkonsultasi dengan Dokter Davenport. Di saat itulah Fisher mulai menemukan
jati dirinya. Saat perayaan pesta Thanksgiving di rumah Dokter Davenport adalah
puncak kesedihan Fisher terluapkan dengan puisinya. Kemudian Fisher memutuskan
untuk mencari Ibunya dengan pergi ke kampung halamannya Cleveland bersama
pacarnya Cherly. Meskipun pada awalnya sulit bagi dia untuk mengakhiri sesi
konseling dan melepaskan hidupnya dari Dokter Davenport. Karena saat itu Fisher
beranggapan bahwa semua orang terdekatnya selalu meninggalkan dia, dari
ayahnya, ibunya dan sahabat terbaiknya Jesse. Namun Dokter Davenport selalu
meyakinkan Fisher agar mencari ibunya dan dia mengatakan bahwa jangan pernah
kembali ke rumah dia jika Fisher masih belum menemukan ibu dan keluarganya.
Lika-liku kehidupan Antwone Fisher
dalam film ini ditutup dengan akhir yang bahagia. Antwone berhasil menemukan
kembali keluarganya disusul kemudian menemukan ibu kandungnya. Keluarga yang
selama ini sangat diimpi-impikan oleh Antwone menyambut dirinya dengan sangat
baik lebih dari yang ia bayangkan sebelumnya. Antwone lega telah bertemu dengan
ibunya, dirinya memaafkan ibunya tersebut namun tidak akan melupakan
perbuatanya sampai kapanpun. Dokter Davenport telah menyatakan bahwa Antwone
sudah dapat mengatasi masalahnya dan sembuh. Antwone sendiri juga berjanji
tidak akan membuat masalah lagi dengan teman-temannya di Angkatan Laut Amerika.
B. Analisa
Secara Psikologis
I. Sebab
Temperamen Si Fisher
Menurut penulis Fisher mengalami
berbagai macam gejolak dalam hidupnya yang menjadi sebab sifat temperamen
emosional Fisher antara lain :
1. Lahir di penjara tanpa ayah
2. Tidak pernah di cari dan bahkan
di telantarkan oleh ibu kandungnya
3. Sering di pukuli dan di
takut-takuti oleh ibu angkatnya Mrs.Tate ketika Fisher masih anak-anak.
4. Kekerasan seksual yang dilakukan
oleh Nadine saat Fisher berusia 7 tahun
5. Kehilangan sahabat akrab dari
kecil dan menyaksikan secara langsung sahabatnya tersebut tewas
tertembak.
II. Analisa
Fisher
Dari semua sebab temperamen yang
dijelaskan di atas. Penulis mencoba untuk menganalisa lebih dalam mengenai
akibat yang di timbulkan dari semua pengalaman pahit Fisher. Menurut teori
psikoanalisis Sigmund Freud, dalam hidupnya Fisher telah melakukan mekanisme
pertahan diri.
Mekanisme
pertahanan diri berkaitan dengan kecemasan individu. Adapun definisi kecemasan
ialah perasaan terjepit atau terancam, ketika terjadi konflik yang menguasai
ego. Kecemasan-kecemasan ini ditimbulkan oleh ketegangan yang datang dari luar. Sigmund Freud (dalam Koeswara, 1991:46)
sendiri mengartikan mekanisme pertahanan diri sebagai strategi yang digunakan
individu untuk mencegah kemunculan terbuka dari dorongan-dorongan id maupun
untuk menghadapi tekanan superego atas ego, dengan tujuan agar kecemasan bisa
dikurangi atau diredakan.
Menurut
Freud, sebenarnya ada berbagai macam bentuk mekanisme pertahanan diri yang umum
dijumpai, antara lain: (1) represi, (2) sublimasi, (3) proyeksi, (4)
displacement, (5) rasionalisasi, (6) pembentukan reaksi atau reaksi formasi,
(7) melakonkan, (8) nomadisme, dan (9) simpatisme.
Namun
dalam kasus Fisher penulis meyakini Fisher melakukan mekanisme pertahanan diri
secara represi dan displacement. Represi adalah proses ego memakai kekuatan
anticathexes untuk menekan segala sesuatu (ide, insting, ingatan, pikiran) yang
dapat menimbulkan kecemasan keluar daerah kesadaran. Represi bisa sangat kuat,
menekan menuju ketaksadaran menjadi kompleks tertekan (repressed complex).
Namun kalau ego tidak mampu menekan impuls kompleks tertekan yang mengganggu,
impuls itu mencari jalan keluar melalui celah-celah antikateksis-antikateksis
yang saling berlawanan, atau muncul dalam bentuk displasement. Jadi semua
pengalaman pahit yang dialami oleh Fisher dia tekan dan tahan tanpa dia luapkan
ke siapapun, bahkan pengalaman pahit tersebut dia tekan sampai ke alam bawah
sadarnya. Ini terbukti dari mimpi yang dia alami, harapan hidup yang tidak
sesuai dengan realita terbawa-bawa ke dalam mimpinya (alam bawah sadar).
Sedangkan
displacement menurut Koeswara (1991:47) ialah pengungkapan dorongan yang
menimbulkan kecemasan kepada objek atau individu yang kurang berbahaya atau
kurang mengancam dibandingkan dengan objek atau individu yang semula. Adapun
menurut Corey (2003:19) displacement adalah suatu mekanisme pertahanan ego yang
mengarahkan energi kepada objek atau orang lain apabila objek asal atau orang
yang sesungguhnya, tidak bisa dijangkau. Lebih lanjut lagi, menurut Poduska
(2000:119) displacement ialah mekanisme pertahanan ego dengan mana anda
melepaskan gerak-gerik emosi yang asli, dan sumber pemindahan ini dianggap
sebagai suatu target yang aman. Mekanisme pertahanan ego ini, melimpahkan
kecemasan yang menimpa seseorang kepada orang lain. Jadi bentuk agresivitas
yang dilakukan oleh Fisher terhadap teman-temannya di Angkatan Laut merupakan
objek pengganti dari objek asli (Ibunya, Mrs.Tate dan Ia menekan pengalaman
pahitnya ketika masa kecil ke alam ketidaksadarannya, ia tidak berani berontak
pada Mrs.Tate sehingga ia hanya diam dan secara tidak sadar menekan amarah dan
rasa sakitnya ke alam bawah sadarnya, yang pada akhirnya muncul ketika Antwone
dewasa dan berada di AL, ia dapat meluapkan emosi dan amarahnya pada temannya.
III. Analisa Dr. Davenford
Dalam
menangani kasus Fisher Dr.Davenford sebagai seorang psikiater melakukan treatment yang berlandaskan terapi
psikoanalisis Freud. Tujuan utama dari terapi psikoanalisis Freud adalah
mengungkapkan ingatan yang diresepsi melalui asosiasi bebas dan analisis mimpi.
Terapi kita bekerja dengan cara mengubah apa yang tidak di sadari menjadi di
sadari dan terapi ini berhasil apabila menyebabkan perubahan tersebut (Freud,
1917/1963 hlm. 280). Melalui asosiasi bebas (free
association, klien di minta untuk mengutarakan setiap pikiran yang muncul
dalam benaknya, tanpa memandang apakah pikiran tersebut ada atau tidak ada
hubungannya ataupun membentuk rasa jijik. Tujuan asosiasi bebas adalah untuk
sampai ke alam tidak sadar dengan cara mulai dari ide yang di sadari saat ini,
menelusurinya melalui serangkaian asosiasi dan mengikuti kemana ide ini pergi.
Proses ini tidak mudah dan sejumlah klien tak bisa menjalani proses ini. Tujuan
ini sangat sesuai dengan tujuan yang dilakukan oleh Dr. Davenford dalam
menangani Fisher. Sebagai contoh sang psikiater selalu menanyakan apa yang
dirasakan Fisher ketika ia bercerita tentang masa kecilnya, sang psikiater
menggiring Fisher untuk memperjelas dan menyadari bagaimana perasaannya saat
itu dan menelusuri secara perlahan kemana ide itu pergi.
IV.Referensi
http://www.jaymi-psikologi.com/2015/03/review-dan-analisa-film-antwone-fisher.html
http://mahaputraanjani149.blogspot.com/2013/04/mekanisme-pertahanan-diri-1.html
http://putrilililii.blogspot.com/2003/01/review-film-antwone-fisher.html
http://hendygoblog.blogspot.com/2009/07/teori-psikoanalisis-sigmund-freud.html
Koeswara
E (1991) Teori Teori Kepribadian,
Bandung: PT Eresco
Corey,
Gerald (2003) Teori dan Praktek Konseling
dan Psikoterapi, (penerjemah: E.
Koeswara). Bandung: PT Refika Aditama.
Poduska,
Benard (2000) Empat Teori Kepribadian.
Jakarta: Restu Agung.
Feist,
Jess & Gregory J (2010) Teori
Kepribadian Buku 1 Edisi 7. Jakarta: Salemba
Humanika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar