Rabu, 28 Juni 2017

Tugas ke 4 #Psikoterapi

NAMA        :  1. ADELINA AYU A (10514207)
                      2. DIMAS FEBRIANSYAH (13514098)
                      3. DEVIA HIRA W (12514840)
                      4. MUTIA RAMADAYU (17514676)

KELAS       : 3PA17
RESENSI FILM

"Antwone Fisher"

A. Sinopis Film “Antwone Fisher”
Film ini mengisahkan tentang seorang anggota Angkatan Laut Amerika yang bernama Antwone Fisher yang mempunyai banyak pengalaman pahit dalam hidupnya. Film ini diawali dengan cerita Antwone teringat masa lalu dalam tidurnya, dalam mimpinya Antwone menginginkan semua orang yang pernah dia kenal memberikan sikap yang baik dan ramah terhadap dia, namun seketika itu juga dia terbangun dan tersadar bahwa keinginan dia itu hanya mimpi. Kemudian film ini disambung dengan adegan perkelahian Antwone dengan seorang Bintara Senior bernama Barkley. Karena perkelahian itulah Antwone mendapat sanksi diturunkan pangkatnya dari seorang Bintara Tingkat 3 menjadi seorang Kelasi ditambah ia harus menjalani pemeriksaan di Klinik Psikiater Angkatan Laut Dokter Jerome Davenport. Pada awalnya hampir berminggu-minggu, Antwone tidak ingin menceritakan permasalahnnya kepada Dokter  Davenport.
Namun seiring berjalannya waktu, dengan kepandaian Dokter Davenport sebagai seorang psikiater, Antwone akhirnya mau menceritakan masa lalu dan pengalaman-pengalaman pahit dalam hidupnya. Mulai dari Fisher dilahirkan dari keluarga yang broken home. Dia dilahirkan oleh Ibunya di penjara dengan kondisi tanpa Ayah. Ayahnya meninggal di bunuh oleh selingkuhannya 2 bulan sebelum ia dilahirkan. Ia di rawat oleh Pemerintah dan tinggal disebuah Panti Asuhan Dinas Sosial, kemudian di adopsi oleh Keluarga Mrs.Tate. Pengalaman pahit hidup Fisher tidak berhenti sampai di situia 7 tahun,. Selama tinggal di rumah Mrs.Tate, ia sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan, kadang-kadang sampai diluar batas kemanusiaan, seperti diikat di sebuah tiang dengan tali kemudian dipukuli dengan kain basah, selain itu dia juga pernah di takut-takuti dengan api, karena Fisher kecil Phobia dengan api. Kekerasan seksual juga ia terima ketika ia masih berusia 7 tahun, pengalaman pahit itu dia dapatkan dari Nadine, seorang pembantu rumah tangga yang memaksa dia untuk melayani nafsunya berhubungan seksual, jika menolak Fisher kerap di pukul. Tidak hanya sampai disitu saja, penderitaan Antwone juga harus bertambah ketika Jesse sahabat baiknya dari kecil, tewas tertembak di depan matanya sendiri saat sedang berusaha mencuri disebuah minimarket. Mulai sejak saat itulah Antwone pergi merantau dan akhirnya masuk angkatan laut A.S. Di tempat dia bekerja, dia juga menemukan cintanya.
Seorang gadis bernama Cheryl yang sangat peduli dan setia menemaninya. Namun pada awalnya Fisher merasa sedikit minder dan takut untuk mendekati Sherly karena pengalaman pahit di masa lalunya. Tetapi pemikiran Fisher akhirnya tercerahkan dengan selalu berkonsultasi dengan Dokter Davenport. Di saat itulah Fisher mulai menemukan jati dirinya. Saat perayaan pesta Thanksgiving di rumah Dokter Davenport adalah puncak kesedihan Fisher terluapkan dengan puisinya. Kemudian Fisher memutuskan untuk mencari Ibunya dengan pergi ke kampung halamannya Cleveland bersama pacarnya Cherly. Meskipun pada awalnya sulit bagi dia untuk mengakhiri sesi konseling dan melepaskan hidupnya dari Dokter Davenport. Karena saat itu Fisher beranggapan bahwa semua orang terdekatnya selalu meninggalkan dia, dari ayahnya, ibunya dan sahabat terbaiknya Jesse. Namun Dokter Davenport selalu meyakinkan Fisher agar mencari ibunya dan dia mengatakan bahwa jangan pernah kembali ke rumah dia jika Fisher masih belum menemukan ibu dan keluarganya.
Lika-liku kehidupan Antwone Fisher dalam film ini ditutup dengan akhir yang bahagia. Antwone berhasil menemukan kembali keluarganya disusul kemudian menemukan ibu kandungnya. Keluarga yang selama ini sangat diimpi-impikan oleh Antwone menyambut dirinya dengan sangat baik lebih dari yang ia bayangkan sebelumnya. Antwone lega telah bertemu dengan ibunya, dirinya memaafkan ibunya tersebut namun tidak akan melupakan perbuatanya sampai kapanpun. Dokter Davenport telah menyatakan bahwa Antwone sudah dapat mengatasi masalahnya dan sembuh. Antwone sendiri juga berjanji tidak akan membuat masalah lagi dengan teman-temannya di Angkatan Laut Amerika.

B. Analisa Secara Psikologis
I. Sebab Temperamen Si Fisher
Menurut penulis Fisher mengalami berbagai macam gejolak dalam hidupnya yang menjadi sebab sifat temperamen emosional Fisher antara lain :
1. Lahir di penjara tanpa ayah
2. Tidak pernah di cari dan bahkan di telantarkan oleh ibu kandungnya
3. Sering di pukuli dan di takut-takuti oleh ibu angkatnya Mrs.Tate ketika Fisher masih anak-anak.
4. Kekerasan seksual yang dilakukan oleh Nadine saat Fisher berusia 7 tahun
5. Kehilangan sahabat akrab dari kecil dan menyaksikan secara langsung sahabatnya tersebut tewas tertembak. 
II. Analisa Fisher
Dari semua sebab temperamen yang dijelaskan di atas. Penulis mencoba untuk menganalisa lebih dalam mengenai akibat yang di timbulkan dari semua pengalaman pahit Fisher. Menurut teori psikoanalisis Sigmund Freud, dalam hidupnya Fisher telah melakukan mekanisme pertahan diri.
Mekanisme pertahanan diri berkaitan dengan kecemasan individu. Adapun definisi kecemasan ialah perasaan terjepit atau terancam, ketika terjadi konflik yang menguasai ego. Kecemasan-kecemasan ini ditimbulkan oleh ketegangan yang datang dari luar. Sigmund Freud (dalam Koeswara, 1991:46) sendiri mengartikan mekanisme pertahanan diri sebagai strategi yang digunakan individu untuk mencegah kemunculan terbuka dari dorongan-dorongan id maupun untuk menghadapi tekanan superego atas ego, dengan tujuan agar kecemasan bisa dikurangi atau diredakan.
Menurut Freud, sebenarnya ada berbagai macam bentuk mekanisme pertahanan diri yang umum dijumpai, antara lain: (1) represi, (2) sublimasi, (3) proyeksi, (4) displacement, (5) rasionalisasi, (6) pembentukan reaksi atau reaksi formasi, (7) melakonkan, (8) nomadisme, dan (9) simpatisme.
Namun dalam kasus Fisher penulis meyakini Fisher melakukan mekanisme pertahanan diri secara represi dan displacement. Represi adalah proses ego memakai kekuatan anticathexes untuk menekan segala sesuatu (ide, insting, ingatan, pikiran) yang dapat menimbulkan kecemasan keluar daerah kesadaran. Represi bisa sangat kuat, menekan menuju ketaksadaran menjadi kompleks tertekan (repressed complex). Namun kalau ego tidak mampu menekan impuls kompleks tertekan yang mengganggu, impuls itu mencari jalan keluar melalui celah-celah antikateksis-antikateksis yang saling berlawanan, atau muncul dalam bentuk displasement. Jadi semua pengalaman pahit yang dialami oleh Fisher dia tekan dan tahan tanpa dia luapkan ke siapapun, bahkan pengalaman pahit tersebut dia tekan sampai ke alam bawah sadarnya. Ini terbukti dari mimpi yang dia alami, harapan hidup yang tidak sesuai dengan realita terbawa-bawa ke dalam mimpinya (alam bawah sadar).
Sedangkan displacement menurut Koeswara (1991:47) ialah pengungkapan dorongan yang menimbulkan kecemasan kepada objek atau individu yang kurang berbahaya atau kurang mengancam dibandingkan dengan objek atau individu yang semula. Adapun menurut Corey (2003:19) displacement adalah suatu mekanisme pertahanan ego yang mengarahkan energi kepada objek atau orang lain apabila objek asal atau orang yang sesungguhnya, tidak bisa dijangkau. Lebih lanjut lagi, menurut Poduska (2000:119) displacement ialah mekanisme pertahanan ego dengan mana anda melepaskan gerak-gerik emosi yang asli, dan sumber pemindahan ini dianggap sebagai suatu target yang aman. Mekanisme pertahanan ego ini, melimpahkan kecemasan yang menimpa seseorang kepada orang lain. Jadi bentuk agresivitas yang dilakukan oleh Fisher terhadap teman-temannya di Angkatan Laut merupakan objek pengganti dari objek asli (Ibunya, Mrs.Tate dan Ia menekan pengalaman pahitnya ketika masa kecil ke alam ketidaksadarannya, ia tidak berani berontak pada Mrs.Tate sehingga ia hanya diam dan secara tidak sadar menekan amarah dan rasa sakitnya ke alam bawah sadarnya, yang pada akhirnya muncul ketika Antwone dewasa dan berada di AL, ia dapat meluapkan emosi dan amarahnya pada temannya.
 III. Analisa Dr. Davenford
Dalam menangani kasus Fisher Dr.Davenford sebagai seorang psikiater melakukan treatment yang berlandaskan terapi psikoanalisis Freud. Tujuan utama dari terapi psikoanalisis Freud adalah mengungkapkan ingatan yang diresepsi melalui asosiasi bebas dan analisis mimpi. Terapi kita bekerja dengan cara mengubah apa yang tidak di sadari menjadi di sadari dan terapi ini berhasil apabila menyebabkan perubahan tersebut (Freud, 1917/1963 hlm. 280). Melalui asosiasi bebas (free association, klien di minta untuk mengutarakan setiap pikiran yang muncul dalam benaknya, tanpa memandang apakah pikiran tersebut ada atau tidak ada hubungannya ataupun membentuk rasa jijik. Tujuan asosiasi bebas adalah untuk sampai ke alam tidak sadar dengan cara mulai dari ide yang di sadari saat ini, menelusurinya melalui serangkaian asosiasi dan mengikuti kemana ide ini pergi. Proses ini tidak mudah dan sejumlah klien tak bisa menjalani proses ini. Tujuan ini sangat sesuai dengan tujuan yang dilakukan oleh Dr. Davenford dalam menangani Fisher. Sebagai contoh sang psikiater selalu menanyakan apa yang dirasakan Fisher ketika ia bercerita tentang masa kecilnya, sang psikiater menggiring Fisher untuk memperjelas dan menyadari bagaimana perasaannya saat itu dan menelusuri secara perlahan kemana ide itu pergi.

 IV.Referensi
http://www.jaymi-psikologi.com/2015/03/review-dan-analisa-film-antwone-fisher.html
http://mahaputraanjani149.blogspot.com/2013/04/mekanisme-pertahanan-diri-1.html
http://putrilililii.blogspot.com/2003/01/review-film-antwone-fisher.html
http://hendygoblog.blogspot.com/2009/07/teori-psikoanalisis-sigmund-freud.html
Koeswara E (1991) Teori Teori Kepribadian, Bandung: PT Eresco
Corey, Gerald (2003) Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi, (penerjemah: E.
Koeswara). Bandung: PT Refika Aditama.
Poduska, Benard (2000) Empat Teori Kepribadian. Jakarta: Restu Agung.
Feist, Jess & Gregory J (2010) Teori Kepribadian Buku 1 Edisi 7. Jakarta: Salemba
Humanika