Kamis, 17 November 2016

CONTROLING FUNGSI MANAJEMEN, KEKUASAAN DAN PENGARUH

PSIKOLOGI MANAJEMEN TUGAS3

NAMA: MUTIA RAMADAYU
KELAS: 3PA17
NPM: 17514676
TUGAS 3


A. Controlling Fungsi Manajemen

  1. Pengertian Controlling Fungsi Manajemen

Dale (dalam Winardi, 2000) mengatakan bahwa pengawasan tidak hanya melihat sesuatu dengan seksama dan melaporkan hasil kegiatan mengawasi, tetapi juga mengandung arti memperbaiki dan meluruskannya sehingga mencapai tujuan yang sesuai dengan apa yang direncanakan.

Menurut Robert J. Mockler Controlling Manajemen dapat didefinisikan sebagai upaya sistematis oleh manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja dengan standar yang telah ditentukan, rencana, tujuan untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut dan mungkin untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk melihat bahwa manusia dan sumber daya perusahaan lainnya yang digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien mungkin dalam mencapai tujuan akhir.

Menurut Harold Koontz, Controlling adalah pengukuran dan koreksi kinerja dalam rangka untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan perusahaan dan rencana yang dirancang untuk mencapainya dapat tercapai.

  1. Langkah-Langkah dalam Controlling Fungsi Manajemen
a. Penetapan Standar Pelaksanaan
Standar ini merupakan patokan untuk penilaian hasil-hasil. Standar adalah kriteria untuk mengukur pelaksanaan pekerjaan. Standar ini dapat berbentuk:
                      Standar fisik yang berupa kualitas barang atau jasa, jumlah langganan, atau kualitas produk.
                     Standar moneter yang ditunjukkan dalam bentuk rupiah dan mencaku biaya tenaga kerja, biaya penjualan, dll.
                     Standar waktu yang berupa kecepatan produkSi atau deadline suatu pekerjaan harus selesai.
b. Penentuan Pengukuran Pelaksanaan
Untuk menentukan pengukuran pelaksaan apa yang tepat digunakan sebab penentuan standar akan sia-sia jika tidak disertai cara pengukuran yang nyata.
c. Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Pengukuran pelaksanaan dilakukan secara berulang dan terus menerus dengan berbagai metode antara lain observasi, laporan baik lisan maupun tulisan, tes atau pengujian, atau dengan pengambilan sampel dari suatu populasi.
d. Pembandingan Pelaksanaan dengan Standard Analisa Penyimpangan
Merupakan tahapan yang paling kritis dimana dari hasil pengukuran data akan dibandingkan apakah sudah sesuai dengan standard dan apakah terdapat penyimpangan-penyimpangan dalam prosesnya.
e. Pengambilan Tindakan Koreksi Bila Diperlukan
Bila hasil analisa menunjukkan terjadinya hal yang tidak sesuai, maka diperlukan adanya koreksi berupa:
·                     Mengubah standar yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah
·                     Mengubah pengukuran pelaksanaan
·                     Mengubah cara analisa dan interpretasi penyimpangan.
  1. Tipe-Tipe Controlling
a. Pengawasan Pendahuluan
Pengawasan ini dirancang untuk mengantisipasi penyimpangan standar agar dapat dikoreksi atau direvisi lagi sebelum tahapan dalam suatu kegiatan dianggap selesai.
b. Pengawasan Yang Dilakukan Bersama Dengan Pelaksanaan Kegiatan
Merupakan cara pengawasan dengan melakukan “double check” pada suatu aspek dalam prosedur yang sudah harus disetujui sebelum kegiatan tersebut bisa dilanjutkan untuk menjamin ketepatan dalam pelaksanaan kegiatan.
c. Pengawasan Umpan Balik
Merupakan kegiatan pengawasan yang dilakukan dengan mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah terselenggara.
  1. Membuat Strategi Controlling untuk Sebuah Organisasi
Membuat strategi controlling manajemen berdasarkan tujuan yaitu dengan membuat suatu perjanjian bersama antara penyandang dana dengan bawahan. Dalam hal ini ada beberapa hal yang diperhatikan:
                     Tujuan kinerja bawahan dalam kurun waktu satu periode. Misalnya dalam kurun waktu setengah tahun divisi pemasaran pada perusahaan X harus dapat mencapai target dengan profit sebesar 30%.
                     Rencana pencapaian tujuan. Dengan adanya tujuan kinerja maka divisi marketing dari perusahaan X membuat beberapa rencana misalnya dengan membuat iklan untuk menarik investor.
                     Standar untuk mengukur pencapaian tujuan. Dalam waktu yang telah ditargetkan sebelumnya akan diadakan evaluasi dengan mengukur apakah rencana yang dilaksanakan sudah berjalan dengan optimal dan dapat memenuhi target, biasanya bisa dibandingkan dengan grafik pencapaian pada periode sebelumnya atau dengan grafik dari perusahaan lain.
                     Prosedur peninjauan ulang hasil. Apabila telah dilakukan evaluasi akan ditinjau lebih lanjut kesalahan-kesalahan yang terjadi dan sekiranya ada standar yang harus di revisi.
Membuat strategi Controlling manajemen berdasarkan budget/ anggaran yang merupakan perencanaan secara kuantitatif dan finansial. Dengan anggaran yang tersedia dapat dialokasikan pada sumber daya kegiatannya. Dalam penggunaan anggaran diharuskan adanya komitmen dalam manajemen pendanaan dan dapat diubah sewaktu-waktu menyesuaikan dengan kondisi anggaran pendapatan dan belanjanya. Dimana biasanya akan diadakan pengecekan data anggaran masuk dan pengeluran per tiga bulan sekali dengan menggunakan neraca aktiva.

B. Kekuasaan dan Pengaruh
  1. Pengertian Kekuasaan
Menurut Russel (dalam Thoha, 2003), kekuasaan merupakan suatu produksi dari akibat yang diinginkan. Menurut Abdul Muiz, kekuasaan dapat didefinisikan sebagai suatu potensi pengaruh dari seorang pemimpin.
Menurut Walter Nord (dalam Thoha, 2003), kekuasaan dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran, energy dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara jelas dari tujuan lainnya.
2.      Sumber-Sumber Kekuasaan
a. Kekuasaan bersumber pada kedudukan
·                     Kekuasaan formal atau legal
·                     Kekuasaan atas sumber dan ganjaran
·                     Kendali atas hukuman
·                     Kendali atas informasi
·                     Kendali ekologik
b. Kekuasaan bersumber pada kepribadian
·                     Keahlian atau keterampilan
·                     Persahabatan atau kesetiaan
·                     kharisma
c. Kekuasaan bersumber pada politik
·                     Kendali atas proses pembuatan keputusan
·                     Koalisi
·                     Partisipasi
·                     Institusional
  1. Pengertian Pengaruh
Pengertian pengaruh menurut Norman Barry. Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.
Pengertian pengaruh menurut Uwe Becker. Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang – berbeda dengan kekuasaan – tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”
  1. Pengaruh Taktik dalam Organisasi
Taktik-taktik mempengaruhi (Influence Tactics) adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk mempen-garuhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya. Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain. Ada beberapa taktik dalam mempengaruhi:
  1. Persuasi rasional
  2. Daya tarik inspirasional
  3. Konsultasi
  4. Inggratiation (kata-kata manis)
  5. Daya tarik pribadi
  6. Pertukaran
  7. Koalisi
  8. Tekanan
  9. Legitimacy
Kalian dapat meningkatkan kemungkinan untuk berhasil dengan menggunakan lebih dari satu jenis taktik pada saat yang bersamaan atau secara berurutan. Sejumlah faktor mempengaruhi keberhasilan taktik misalnya faktor arahan dari pengaruh, urutan taktik, keahlian seseorang dalam menggunakan taktik
  1. Contoh Kasus :
Misalnya kita tergabung dalam sebuah organisasi yang berbasis dan menjunjung tinggi nilai kerohanian dimana manajer dan pimpinan dari perusahaan itu sendiri menerapkan hal-hal dan pelaksanaan kegiatan berdasarkan atas norma-norma keagamaan. Jadi, kita sebagai bawahan mau tidak mau harus mengikuti peraturan dan norma yang berlaku dalam perusahaan tersebut yang akhirnya membuat kita menjadi terbiasa dan terpengaruh dalam kehidupan sehari-hari untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut.



DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen P. & Timothy A. Judge. (2014). Perilaku Organisasi Organizational Behavior Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.
Hanggraeni, Dewi. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Lembaga Penerbit     Fakultas Ekonomi UI.
Winardi. (2000). Kepemimpinan dalam manajemen. Jakarta: Rineka Cipta.
Thoha, Miftah. (2003). Kepemimpinan dalam manajemen: Suatu pendekatan perilaku. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Marianti, M.M. (2011). Journal.Kekuasaan dan taktik mempengaruhi orang lain dalam                   organisasi. Vol 7 no 1 hal 58. Universitas Katolik Parahyangan.