Nama : MUTIA RAMADAYU
Kelas : 3PA17
NPM : 17514676
I.
Psikologi Manajemen
a.
Pengertian Psikologi Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (Stoner).
Psikologi manajemen adalah ilmu tentang
bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.
Maka
kaitannya Manajemen dengan psikologi adalah :
Dengan ditemukan dan dikembangkannya
ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting
dari ketiga modal kerja perusahaan manapun.
Pasalnya, ilmu psikologi yg memang
berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia
seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik
dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk
produktivitas perusahaan.
b.
Pengertian Manajemen
Dalam mempelajari manajemen sumber daya
manusia, terlebih dahulu harus mengerti dan memahami arti “manajemen”.
Manajemen mempunyai arti yang sangat
luas, dapat berarti proses, seni, ataupun ilmu. Dikatakan proses karena
manajemen terdapat beberapa tahapan untuk mencapai tujuan, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Dikatakan seni karena manajemen
merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai tujuan.
Dimana penerapan dan penggunaannya tergantung pada masing-masing manajer yang
sebagian besar dipengaruhi oleh kondisi dan pembawaan manajer. Dikatakan ilmu
karena manajemen dapat dipelajari dan dikaji kebenarannya (Athoillah,2010).
Definisi manajemen menurut beberapa
ahli diantaranya adalah sebagai berikut:
Menurut Appley dan Oey Liang
Lee(2010:16) manajemen adalah seni dan ilmu, dalam manajemen terdapat strategi
memanfaatkan tenaga dan pikiran orang lain untuk melaksanakan suatu aktifitas
yang diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam
manajemen terdapat teknik - teknik yang
kaya dengan nilai-nilai estetika kepemimpinan dalam mengarahkan, memengaruhi,
mengawasi,mengorganisasikan semua komponen nyang saling menunjang untuk tercapainya
tujuan yang dimaksudkan.
Sedangkan menurut G.R Terry (2010:16)
menjelaskan bahwa manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri atas
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian. Penggerakan, dan pengendalian
untuk menentukan serta mencapai tujuan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber lainnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen
adalah suatu proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan melalui pemanfaatan sumber daya dan sumber-sumber
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu (Athoillah,
2010).
c.
Fungsi - fungsi Manajemen
·
1. Perencanaan
(Planning)
Proses yang
menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan dimasa yang
akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan
target dan tujuan organisasi
·
2. Pengorganisasian
(organizing)
Proses yang
menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh,
sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa
semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna
pencapaian tujuan organisasi.
·
3. Pengarahan
dan pengimplementasian (Directing/Leading)
Proses implementasi
program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses
memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan
penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
·
4. Pengawasan
dan Pengendalian (Controlling)
ü Mengevaluasi
keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator
yang telah ditetapkan
ü Mengambil langkah
klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
ü Melakukan berbagai
alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan
dan target bisnis
*Kegiatan dalam
fungsi fungsi manajemen*
II. Perencanaan (Planning)
a.
Pengertian perencanaan
Perencanaan
sebenarnya adalah suatu cara “rasional” untuk mempersiapkan masa depan Becker
(2000) dalam Rustiadi (2008 h.339). Sedangkan menurut Alder (1999) dalam
Rustiadi (2008 h.339) menyatakan bahwa :
“Perencanaan adalah
suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta
menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Sebagian kalangan
berpendapat bahwa perencanaan adalah suatu aktivitas yang dibatasi oleh lingkup
waktu tertentu, sehingga perencanaan, lebih jauh diartikan sebagai kegiatan
terkoordinasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam waktu tertentu.
Artinya perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di
masa yang akan dating serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk
mencapainya. Dengan demikian, proses perencanaan dilakukan dengan menguji
berbagai arah pencapaian serta mengkaji berbagai ketidakpastian yang ada,
mengukur kemampuan (kapasitas) kita untuk mencapainya kemudian memilih
arah-arah terbaik serta memilih langkah-langkah untuk mencapainya.”
Rencana dapat berupa
rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang
tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi.
Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu
organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana
bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan
menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan
menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
b. langkah-langkah
dalam menyusun planning
1. Menyadari adanya
perluang. Artinya, kesadaran akan suatu kesempatan merupakan titik awal yang
sebenarnya dari perencanaan. Hal itu meliputi suatu pandangan pendahuluan
terhadap kemungkinan adanya peluang-peluang di hari depan dan kemampuan untuk
melihatnya dengan jelas dan lengkap, suatu pengetahuan tentang dimana kita
berdiri pada sudut kekuatan dan kelemahan kita, suatu pengertian tentang
mengapa kita ingin memecahkan ketidakpastian, dan suatu visi tentang apa yang
menurut harapan kita akan kita dapatkan.
2. Menentukan tujuan.
Artinya, tujuan-tujuan yang menentukan hasil-hasil yang diharapkan
menggambarkan hal-hal akhir yang harus dilakukan, dimana penekanan penting
harus ditempatkan, dan apa yang harus dicapai oleh jaringan strategi,
kebijakan, prosedur, peraturan, anggaran dan program-program.
3. Menentukan Premis.
Artinya, Premis adalah asumi-asumi perencanaan. Dengan kata lain, lingkungan
yang diharapkan dari rencana-rencana yang sedang dilaksanakan. Apabila premis
perencanaan yang konsekuen makin dipahami oleh perencana, maka akan semakin
terkoordinasilah perencanaan perusahaan itu.
4. Menentukan arah
tindakan alternatif. Artinya, langkah keempat di dalam perencanaan adalah
mencari dan memeriksa arah-arah alternatif dalam tindakan, khususnya yang tidak
nampak dengan segera.
5. Mengevaluasi arah
tindakan alternatif. Artinya, dalam langkah ini, tindakan dan kegiatan yang
telah dilakukan perlu dilakukan evaluasi kekurangan dari tindakan alternative
yang diambil dan dirasa menghambat atau menggangu jalannya kegiatan tujuannya
agar tidak terjadi kesalahan para tahap-tahap selanjutnya dari kegiatan
tersebut
6. Memilih satu arah
tindakan, artinya langkah yang terakhir dari perencanaan ini merupakanlangkah
yang paling menentukan untuk melanjutkan pada proses pelaksanaan.
Contoh kasus perencanaan dalam kehidupan adalah seperti:
1. Kendaraan apa yang
hendak digunakan jika kita ingin berpergian ke suatu tempat?
Saya adalah mahasiswi
yang berdomisili di tangerang dan kuliah di Universitas Gunadarma depok. Setiap
hari saya harus menempuh ± 2 jam untuk mencapai universitas tersebut. Saya
harus menentukan dan merencanakan kendaraan apa yang cocok untuk saya gunakan
untuk mencapai tujuan saya. Bis atau Kereta. Sebelumnya saya harus tahu
terlebih dahulu kendala apa yang sekiranya akan saya hadapi dijalan entah naik
kereta atau bus. Dan perkiraan ongkos yang akan saya habiskan. Setelah itu
barulah saya bisa melaksanakan perencanaan saya untuk mencapai tujuan tersebut.
c. Manfaat perencanaan (planning)
Beberapa manfaat dari perencanaan (dalam staff.uny.ac.id) adalah:
1. Dipakai sebagai alat pengawasan daan pengendalian kegiatan sehari-hari perusahaan. Perencanaan yang telah disusun dengan baik akan memudahkan para pelaksana untuk mengetahui apakah tindakan mereka menyimpang atau sesuai dengan rencana.
2. Dengan adanya perencanaan yang disusun (tentunya sebelum suatu kegiatan dilakukan) dengan cermat dapatlah dipilih dan ditetapkan kegiatan-kegiatan mana yang diperlukan dan mana yang tidak.
3. Dengan adanya rencana, segala kegiatan dapat dilakukan secara tertib dan teratur sesuai dengan tahap-tahap yang semestinya.
c. Manfaat perencanaan (planning)
Beberapa manfaat dari perencanaan (dalam staff.uny.ac.id) adalah:
1. Dipakai sebagai alat pengawasan daan pengendalian kegiatan sehari-hari perusahaan. Perencanaan yang telah disusun dengan baik akan memudahkan para pelaksana untuk mengetahui apakah tindakan mereka menyimpang atau sesuai dengan rencana.
2. Dengan adanya perencanaan yang disusun (tentunya sebelum suatu kegiatan dilakukan) dengan cermat dapatlah dipilih dan ditetapkan kegiatan-kegiatan mana yang diperlukan dan mana yang tidak.
3. Dengan adanya rencana, segala kegiatan dapat dilakukan secara tertib dan teratur sesuai dengan tahap-tahap yang semestinya.
d. Jenis perencanaan
dalam organisasi
Menurut Marwan Asri dan John Suprihanto (dalam staff.uny.ac.id) bahwa perencanaan dapat dipecah menjadi beberapa macam:
a. Menurut jangka
waktunya
Menurut jangka waktunya, perencanaan dapat
dikelonpokkan menjadi:
a. Perencanaan jangka panjang.
b. Perencanaan jangka pendek,
C. Menurut ruang lingkupnya.
Menurut jangka waktunya, perencanaan dapat
dikelonpokkan menjadi:
a. Perencanaan jangka panjang.
b. Perencanaan jangka pendek,
C. Menurut ruang lingkupnya.
b. Menurut ruang lingkupnya, perencanaan dapat dibagi
menjadi 3 macam:
a. Perencanaan fisik.
b. Perencanaan fungsional.
c. Perencanaan menyeluruh
Sumber :
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/PERENCANAAN%20USAHA.pdf
menjadi 3 macam:
a. Perencanaan fisik.
b. Perencanaan fungsional.
c. Perencanaan menyeluruh
Sumber :
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/PERENCANAAN%20USAHA.pdf
https://www.academia.edu/3638787/Jurnal_Perencanaan_Pembangunan_dalam_Perspektif_System_Thinking_Soft_System_Methodology_
http://indryawati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/28361/Psikologi+Manajemen+Rini.ppt.
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2698/Bab%202.pdf?sequence=4
http://indryawati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/28361/Psikologi+Manajemen+Rini.ppt.
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2698/Bab%202.pdf?sequence=4
https://www.google.com/search?q=pengertian+psikologi+manajemen&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwie6uC0ma_PAhWIL48KHXuWB_QQ_AUICSgC&biw=1366&bih=625#imgrc=G5MSPpO9yfNS4M%3A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar