Kamis, 17 November 2016

CONTROLING FUNGSI MANAJEMEN, KEKUASAAN DAN PENGARUH

PSIKOLOGI MANAJEMEN TUGAS3

NAMA: MUTIA RAMADAYU
KELAS: 3PA17
NPM: 17514676
TUGAS 3


A. Controlling Fungsi Manajemen

  1. Pengertian Controlling Fungsi Manajemen

Dale (dalam Winardi, 2000) mengatakan bahwa pengawasan tidak hanya melihat sesuatu dengan seksama dan melaporkan hasil kegiatan mengawasi, tetapi juga mengandung arti memperbaiki dan meluruskannya sehingga mencapai tujuan yang sesuai dengan apa yang direncanakan.

Menurut Robert J. Mockler Controlling Manajemen dapat didefinisikan sebagai upaya sistematis oleh manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja dengan standar yang telah ditentukan, rencana, tujuan untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut dan mungkin untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk melihat bahwa manusia dan sumber daya perusahaan lainnya yang digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien mungkin dalam mencapai tujuan akhir.

Menurut Harold Koontz, Controlling adalah pengukuran dan koreksi kinerja dalam rangka untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan perusahaan dan rencana yang dirancang untuk mencapainya dapat tercapai.

  1. Langkah-Langkah dalam Controlling Fungsi Manajemen
a. Penetapan Standar Pelaksanaan
Standar ini merupakan patokan untuk penilaian hasil-hasil. Standar adalah kriteria untuk mengukur pelaksanaan pekerjaan. Standar ini dapat berbentuk:
                      Standar fisik yang berupa kualitas barang atau jasa, jumlah langganan, atau kualitas produk.
                     Standar moneter yang ditunjukkan dalam bentuk rupiah dan mencaku biaya tenaga kerja, biaya penjualan, dll.
                     Standar waktu yang berupa kecepatan produkSi atau deadline suatu pekerjaan harus selesai.
b. Penentuan Pengukuran Pelaksanaan
Untuk menentukan pengukuran pelaksaan apa yang tepat digunakan sebab penentuan standar akan sia-sia jika tidak disertai cara pengukuran yang nyata.
c. Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Pengukuran pelaksanaan dilakukan secara berulang dan terus menerus dengan berbagai metode antara lain observasi, laporan baik lisan maupun tulisan, tes atau pengujian, atau dengan pengambilan sampel dari suatu populasi.
d. Pembandingan Pelaksanaan dengan Standard Analisa Penyimpangan
Merupakan tahapan yang paling kritis dimana dari hasil pengukuran data akan dibandingkan apakah sudah sesuai dengan standard dan apakah terdapat penyimpangan-penyimpangan dalam prosesnya.
e. Pengambilan Tindakan Koreksi Bila Diperlukan
Bila hasil analisa menunjukkan terjadinya hal yang tidak sesuai, maka diperlukan adanya koreksi berupa:
·                     Mengubah standar yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah
·                     Mengubah pengukuran pelaksanaan
·                     Mengubah cara analisa dan interpretasi penyimpangan.
  1. Tipe-Tipe Controlling
a. Pengawasan Pendahuluan
Pengawasan ini dirancang untuk mengantisipasi penyimpangan standar agar dapat dikoreksi atau direvisi lagi sebelum tahapan dalam suatu kegiatan dianggap selesai.
b. Pengawasan Yang Dilakukan Bersama Dengan Pelaksanaan Kegiatan
Merupakan cara pengawasan dengan melakukan “double check” pada suatu aspek dalam prosedur yang sudah harus disetujui sebelum kegiatan tersebut bisa dilanjutkan untuk menjamin ketepatan dalam pelaksanaan kegiatan.
c. Pengawasan Umpan Balik
Merupakan kegiatan pengawasan yang dilakukan dengan mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah terselenggara.
  1. Membuat Strategi Controlling untuk Sebuah Organisasi
Membuat strategi controlling manajemen berdasarkan tujuan yaitu dengan membuat suatu perjanjian bersama antara penyandang dana dengan bawahan. Dalam hal ini ada beberapa hal yang diperhatikan:
                     Tujuan kinerja bawahan dalam kurun waktu satu periode. Misalnya dalam kurun waktu setengah tahun divisi pemasaran pada perusahaan X harus dapat mencapai target dengan profit sebesar 30%.
                     Rencana pencapaian tujuan. Dengan adanya tujuan kinerja maka divisi marketing dari perusahaan X membuat beberapa rencana misalnya dengan membuat iklan untuk menarik investor.
                     Standar untuk mengukur pencapaian tujuan. Dalam waktu yang telah ditargetkan sebelumnya akan diadakan evaluasi dengan mengukur apakah rencana yang dilaksanakan sudah berjalan dengan optimal dan dapat memenuhi target, biasanya bisa dibandingkan dengan grafik pencapaian pada periode sebelumnya atau dengan grafik dari perusahaan lain.
                     Prosedur peninjauan ulang hasil. Apabila telah dilakukan evaluasi akan ditinjau lebih lanjut kesalahan-kesalahan yang terjadi dan sekiranya ada standar yang harus di revisi.
Membuat strategi Controlling manajemen berdasarkan budget/ anggaran yang merupakan perencanaan secara kuantitatif dan finansial. Dengan anggaran yang tersedia dapat dialokasikan pada sumber daya kegiatannya. Dalam penggunaan anggaran diharuskan adanya komitmen dalam manajemen pendanaan dan dapat diubah sewaktu-waktu menyesuaikan dengan kondisi anggaran pendapatan dan belanjanya. Dimana biasanya akan diadakan pengecekan data anggaran masuk dan pengeluran per tiga bulan sekali dengan menggunakan neraca aktiva.

B. Kekuasaan dan Pengaruh
  1. Pengertian Kekuasaan
Menurut Russel (dalam Thoha, 2003), kekuasaan merupakan suatu produksi dari akibat yang diinginkan. Menurut Abdul Muiz, kekuasaan dapat didefinisikan sebagai suatu potensi pengaruh dari seorang pemimpin.
Menurut Walter Nord (dalam Thoha, 2003), kekuasaan dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran, energy dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara jelas dari tujuan lainnya.
2.      Sumber-Sumber Kekuasaan
a. Kekuasaan bersumber pada kedudukan
·                     Kekuasaan formal atau legal
·                     Kekuasaan atas sumber dan ganjaran
·                     Kendali atas hukuman
·                     Kendali atas informasi
·                     Kendali ekologik
b. Kekuasaan bersumber pada kepribadian
·                     Keahlian atau keterampilan
·                     Persahabatan atau kesetiaan
·                     kharisma
c. Kekuasaan bersumber pada politik
·                     Kendali atas proses pembuatan keputusan
·                     Koalisi
·                     Partisipasi
·                     Institusional
  1. Pengertian Pengaruh
Pengertian pengaruh menurut Norman Barry. Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.
Pengertian pengaruh menurut Uwe Becker. Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang – berbeda dengan kekuasaan – tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”
  1. Pengaruh Taktik dalam Organisasi
Taktik-taktik mempengaruhi (Influence Tactics) adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk mempen-garuhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya. Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain. Ada beberapa taktik dalam mempengaruhi:
  1. Persuasi rasional
  2. Daya tarik inspirasional
  3. Konsultasi
  4. Inggratiation (kata-kata manis)
  5. Daya tarik pribadi
  6. Pertukaran
  7. Koalisi
  8. Tekanan
  9. Legitimacy
Kalian dapat meningkatkan kemungkinan untuk berhasil dengan menggunakan lebih dari satu jenis taktik pada saat yang bersamaan atau secara berurutan. Sejumlah faktor mempengaruhi keberhasilan taktik misalnya faktor arahan dari pengaruh, urutan taktik, keahlian seseorang dalam menggunakan taktik
  1. Contoh Kasus :
Misalnya kita tergabung dalam sebuah organisasi yang berbasis dan menjunjung tinggi nilai kerohanian dimana manajer dan pimpinan dari perusahaan itu sendiri menerapkan hal-hal dan pelaksanaan kegiatan berdasarkan atas norma-norma keagamaan. Jadi, kita sebagai bawahan mau tidak mau harus mengikuti peraturan dan norma yang berlaku dalam perusahaan tersebut yang akhirnya membuat kita menjadi terbiasa dan terpengaruh dalam kehidupan sehari-hari untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut.



DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen P. & Timothy A. Judge. (2014). Perilaku Organisasi Organizational Behavior Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.
Hanggraeni, Dewi. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Lembaga Penerbit     Fakultas Ekonomi UI.
Winardi. (2000). Kepemimpinan dalam manajemen. Jakarta: Rineka Cipta.
Thoha, Miftah. (2003). Kepemimpinan dalam manajemen: Suatu pendekatan perilaku. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Marianti, M.M. (2011). Journal.Kekuasaan dan taktik mempengaruhi orang lain dalam                   organisasi. Vol 7 no 1 hal 58. Universitas Katolik Parahyangan.
 

Rabu, 19 Oktober 2016

PSIKOLOGI MANAJEMEN (TUGAS 2)

NAMA: MUTIA RAMADAYU
KELAS: 3PA17
NPM: 17514676




A.  PENGORGANISASIAN STRUKTUR MANAJEMEN
1.   PENGERTIAN STRUKTUR ORGANISASI
Setiap perusahaan pada umumnya mempunyai struktur organisasi. Penyusunan struktur organisasi merupakan langkah awal dalam memulai pelaksanaan kegiatan perusahaan dengan kata lain penyusunan struktur organisasi adalah langkah terencana dalam suatu perusahaan untuk melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Pengertian yang jelas tentang struktur organisasi dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
1.     Struktur organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja itu tugastugas pekerjaan dibagibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan (Robbins dan Coulter, 2007:284).
2.     Struktur organisasi didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelolah (Handoko, 2003:169).
3.     Struktur organisasi adalah pola formal mengelompokkan orang dan pekerjaan (Gibson dkk, 2002:9).
4.     Struktur organisasi yaitu menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggungjawab, rentang kendali dan sistem
pimpinan organisasi (Hasibuan, 2004:128).
Dari beberapa definisi tersebut dapat diketahui bahwa struktur organisasi menggambarkan kerangka dan susunan hubungan diantara fungsi, bagian atau posisi, juga menunjukkan hierarki organisasi dan struktur sebagai wadah untuk menjalankan wewenang, tanggung jawab dan sistem pelaporan terhadap atasan
dan pada akhirnya memberikan stabilitas dan kontinuitas yang memungkinkan organisasi tetap hidup walaupun orang datang dan pergi serta pengkoordinasian hubungan dengan lingkungan. Struktur organisasi dapat menghindari atau mengurangi kesimpangsiuran dalam pelaksanaan tugas

2.   JELASKAN FUNGSI DARI MANAJEMEN
Fungsi-fungsi Manajemen

Fungsi-fungsi Manajemen terdiri atas :
1.                        Perencanaan (planning),
2.                        Pengorganisasian (organizing)
3.                        Pengarahan (directing)
4.                        Pengkoordinasian (coordinating)
5.                        Pengawasan (controlling)
a. Perencanaan
Pengertian Perencanaan adalah sebagai hasil pemikiran yang mengarah ke masa depan, yaitu menyangkut serangkaian tindakan yang berdasarkan pemahaman yang mendalam terhadap semua faktor yang terlibat dan yang diarahkan kepada sasaran khusus. Dengan kata lain, perencanaan ialah penentuan serangakaian tindakan berdasarkan pemilihan dari berbagai alternatif data yang ada, dalam hal ini dirumuskan dalam bentuk keputusan yang akan dikerjakan untuk masa yang akan datang dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan.

b. Pengorganisasian
Setelah perencanaan, langkah berikutnya adalah menciptakan organisasi untuk melaksanakan rencana yang telah dirumuskan. Organisasi pada hakikatnya mempunya tiga komponen, yaitu fungsi, personalia dan faktor-faktor sarana fisik. Proses organisasi berusaha mempersiapkan ketiga komponen tersebut sedemikian rupa agar dapat memperlancar pencapaian tujuan perusahaan. Dengan demikian, pengorganisasian didefinisikan sebagai suatu proses menciptakan hubungan antara personalia, fungsi-fungsi dan faktor fisik agar kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan disatukan dan diarahkan pada pencapaian tujuan bersama.

c. Pengarahan
Langkah selanjutnya yaitu pengarahan, fungsi pengarahan ini ialah gerak pelaksanaan dari kegiatan-kegiatan fungsi perencanaan dan pegorganisasian. Pengarahan dapat diartikan sebagai suatu aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan pikiran dan tenaganya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berarti ruang lingkup pengarahan pengelolaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien.

d. Pengoordinasian
Koordinasi merupakan daya upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan tindakan-tindakan sekelompok manusia. Koordinasi merupakan otak di dalam batang tubuh dari keahlian manajemen. Jika manajer menemukan kesulitan dalam koordinasi yang berkelanjutan, ia harus mencurigai kelemahan program perencanaan, pengorganisasian dan pengarahan. Pendek kata, koordinasi merupakan bidang keahlian dari manajemen. Perintah yang baik dan lazim dari bidang keahlian manajemen lainnya akan membuat koordinasi tidak begitu dibutuhkan. Akan tetapi, pada organisasi yang dikelola dengan baik sekalipun, ada juga bidang yang memerlukan koordinasi.

e. Pengawasan
Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus dilakukan dalam manajemen, karena dengan pengawasan dapat diketahui hasil yang telah tercapai. Dalam hal ini berarti bahwa dengan pengawasan akan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Pengertian Pengawasan adalah sebagai suatu kegiatan mendeterminasi apa-apa yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan untuk segera mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan dan hambatan, sekaligus mengadakan koreksi untuk memperlancar tercapainya tujuan. Fungsi ini dapat menjamin bahwa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dapat memberikan hasil yang diinginkan.


3.   JELASKAN MANFAAT STRUKTUR FUNGSIONAL DAN DIVISIONAL

Manfaat & Kerugian Struktur Fungisional & Divisional
1.     Struktur Fungsional, yaitu struktur organisasi yang terdiri dari orang-orang dengan keterampilan yang sama dan melakukan tugas-tugas serupa yang kemuadian dikelompokkan bersama menjadi beberapa unit kerja. Anggota-anggotanya bekerja di bidang fungsional sesuai dengan keahlian mereka. Jenis struktur organisasi seperti ini tidak terbatas pada bisnis saja. Jenis struktur seperti ini juga dapat bekerja dengan baik untuk organisasi kecil yang memproduksi beberapa produk atau jasa.
Contoh perusahaan yang menggunakan struktur fungsional, yaitu:
PT Jasa Putra Indonesia,
Perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa yaitu asuransi jiwa.Yang mana perusahaan ini didirikan dan menggunakan struktur organisasi fungsional, Sehingga perusahaan ini sudah sangat tersusun dengan rapi pembagian tugasnya, yang mempermudah dalam mengontrol pekerjaan para bawahan.
Manfaat Struktur Fungisional
– Mempergunaka sumberdaya khusus secara efisien,
–  Supervisi dapat dilakukan lebihh mudah
–  Mengembangkan keahliann fungsional,
– Mudah memobilisasi ketrampilan khusus,
–  Memelihara kendali terpusat atas keputusan strategis,
_Berkaitan erat dengan strategi melalui kegiatan kunci sebagai unit terpisah.
2.  Struktur Divisional, stuktur organisasi yang dikelompokkan berdasarkan pada produk yang sama, proses yang sama, kelompok orang yang melayani pelanggan yang sama, dan atau berlokasi di daerah yang sama di suatu wilayah geografis.
Secara umum dalam struktur organisasi seperti ini biasanya bersifat kompleks, dan menghindari masalah yang terkait dengan struktur fungsional.
Contoh perusahaan yang menggunakan struktur divisional, yaitu:
Wal-Mart Stores, Inc , yang merupakan perusahaan Amerika Serikat yang mengoperasikan jaringandepartment store. Menurut Fortune Global 500 2008, Wal-Mart adalah perusahaan publik terbesar di dunia berdasarkan pendapatan. Perusahaan ini menggunakan struktur divisional dimana ketika mengembangkan berbagai produk baru dalam industri dan pasar yang berbeda, biasanya perusahaan mengubah strukturnya menjadi  struktur organisasi yang terdiri dari beberapa  divisi. Tiap-tiap divisi dapat beroperasi sendiri-sendiri dibawah pengarahan seorang manajer divisi yang bertanggungjawab langsung kepada CEO. Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi dapat mengembangkan strategi untuk masing-masing divisinya dan mungkin saja mereka menghadapi persaingan yang berbeda dengan divisi lainnya sehingga strategi yang ditempuh mungkin juga berbeda dengan divisi lainnya.
Manfaat Struktur Divisional
– Perkerjaan keseluruhan lebih mudah dikoordinasikan prestasi kerja tinggi dapat dipertahankan,
– Keputusan lebih cepat,
– Lebih mudah untuk menilai prestasi kerja,
– Pengembangan dan strategi dekat dengan lingkungan,
– Memberikan landasan pelatihan bagi para majer strategis
– Lebih terfokus pada produk, pasar dan tanggapan cepat terhadap perubahan,
– Spesialisasi fungsional masih terpelihara pada masing-masaing divisi.
4.   JELASKAN KERUGIAN STRUKTUR FUNGSIONAL DAN DIVISIONAL
a.     Kerugian Struktur Fungisional
– Respon organisasi terhadap perubahan kondisi lingkungan lambat
– Koordinasi antar bagian atau fungsi tidak terlalu baik
– Inovasi terbatas
– Pandangan terhadap sasaran agak terbatas, anggota organisasi cenderung hanya memperhatikan
– Sulit untuk menentukan mana yang harus bertanggungjawab
– Sulit untuk menilai prestasi kerja
– Mengandung potensi yang kuat untuk terjadinya konflik antarfungsi
b.     Kerugian Struktur Divisional
Struktur divisional, perusahaan yang berada pada struktur ini adalah perusahaan yang terdiri dari perusahaan induk dan beberapa perusahaan anak. Dimana hal ini akan menambah biaya baik itu dari produksi ataupun transportasi kalau misalnya perusahaan bergerak dalam bidang dagang. Dan dibangdingkan dengan struktur fungsional , struktur divisional lebih besar dan sangat rumit.
Kerugian dari struktur divisional adalah :
·        Menambah biaya karena adanya duplikasi karyawan, operasi, dan investasi
·        Kompetisi disfungsional antardivisi bisa mengurangi kinerja perusahaan secara keseluruhan
·        Kesulitan dalam mempertahankan citra perusahaan
·        Terlalu menekankan pada kinerja jangka pendek
5.   CARI KASUS ORGANISASI, BERI SARAN DARI STRUKTUR FUNGSIONAL DAN DIVISIONAL

Contoh perusahaan yang menggunakan struktur divisional, PT Jasa Putra Indonesia, perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa yaitu asuransi jiwa.Yangmana perusahaan ini didirikan dan menggunakan struktur organisasi fungsional, Sehingga perusahaan ini sudah sangat tersusun dengan rapi pembagian tugasnya, yang mempermudah dalam mengontrol pekerjaan para bawahan.
Contoh perusahaan yang menggunakan struktur divisional, yaitu:
Wal-Mart Stores, Inc , yang merupakan perusahaan Amerika Serikat yang mengoperasikan jaringandepartment store. Menurut Fortune Global 500 2008, Wal-Mart adalah perusahaan publik terbesar di dunia berdasarkan pendapatan. Perusahaan ini menggunakan struktur divisional dimana ketika mengembangkan berbagai produk baru dalam industri dan pasar yang berbeda, biasanya perusahaan mengubah strukturnya menjadi struktur organisasi yang terdiri dari beberapa divisi. Tiap-tiap divisi dapat beroperasi sendiri-sendiri dibawah pengarahan seorang manajer divisi yang bertanggungjawab langsung kepada CEO. Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi dapat mengembangkan strategi untuk masing-masing divisinya dan mungkin saja mereka menghadapi persaingan yang berbeda dengan divisi lainnya sehingga strategi yang ditempuh mungkin juga berbeda dengan divisi lainnya.
B.   ACTUATING DALAM MANAJEMEN
1.    PENGERTIAN ACTUATING DALAM MANAJEMEN
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Actuating adalah Pelaksanaan untuk bekerja. Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut, maka pimpinan mengambil tindakan-tindakannya kearah itu. Seperti : Leadership(pimpinan), perintah, komunikasi dan conseling (nasehat). Actuating disebut juga“ gerakan aksi mencakup kegiatan yang dilakukan seorang pimpinan untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur-unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat tercapai. Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. (Rahman,2011).
Menurut George R. Terry (1986),dalam Dimas 2010, mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut, oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
 Pandangan lain tentang pelaksanaan (Actuating) adalah fungsi yang teramat penting dalam manajemen. Seringkali diketahui perencanaan dan pengorganisasiannya bagus, namun dikarenakan kurangnya kemampuan pelaksanaan, hasil kegiatan suatu pekerjaan belum seperti diharapkan (Wijono, 1997). Istilah lain juga yang berhubungan dengan pengarahan atau pelaksanaan adalah Actuating atau disebut juga “gerakan aksi” mencakup kegiatan yang dilakukan seorang manajer dalam mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur perencanaan dan pengorganisasian, agar tujuan-tujuan dapat tercapai. Actuating mencakup penetapan dan pemuasan kebutuhan manusiawi dari pegawai-pegawainya, memberi penghargaan, memimpin, mengembangkan dan memberi kompensasi kepada mereka (Terry, 2006 dalam Herman 2009).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa actuating/pelaksanaan artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif sesuai dengan perencanaan yang ada.
2.         JELASKAN PENTINGNYA ACTUATING DALAM MANAJEMEN
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan. 
3. JELASKAN PRINSIPNYA ACTUATING DALAM MANEJEMEN
        Prinsip-Prinsip Penggerakan
Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuating antara lain:
·         Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya
·         Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
·         Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
·         Menghargai hasil yang baik dan sempurna
·         Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
·         Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
·         Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya


– Muhammad Firdaus, 2009. Manajemen Agribisnis. Yang Menerbitkan PT Bumi Aksara: Jakarta.
Afifuddin, M. M. (2012). Dasar-dasar Manajemen. Bandung: ALFABETA.
Suyanto, M. (2007) Strategic Management Global Most Admired Companies. Yogyakarta:
Andi Offset
Manulang, M. (2012). Dasar-dasar manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University