Jumat, 19 Oktober 2018

Tugas 2 (Contoh Sistem dalam Psikologi)

TUGAS 2 (CONTOH SISTEM DALAM PSIKOLOGI)
NAMA KELOMPOK:
Ø ELISABETH VERO DELLA G (12515176)
Ø JULIA PUTRI KUSMIAWATI (13515620)
Ø MUTIA RAMADAYU (17514676)
Ø OKTARI KUSUMA DEWI (15515260)
KELAS: 4PA14

BUATLAH CONTOH SISTEM DALAM PSIKOLOGI
SYSTEM
ELEMENTS
GOAL
INPUTS
PROCESSING ELEMENTS
OUTPUTS
Belajar
·      Pensil
·      Buku
·      Pulpen
·      Laptop
·   Materi- belajar
·      Meja
·      Bangku

·      Membaca
·      Menulis
·      Menghapal
·      Mengetik
·      Menghitung
·  Memaha-mi materi pelajaran
· Pintar
· Cerdas
·      Naik kelas
·      Dapat peringkat kelas
·      Dapat reward atau hadiah dari orang tua
·      Bangga karena menjadi juara
·      Kesuksesan


Pengertian Psikologi Belajar

1. Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan dan kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah psikologi diartikan sebagal ilmu jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam beberapa dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti dengan istilah psikis.

Pengertian Psikologi Menurut Beberapa Ahli:

Ada banyak ahli yang mengemukakan pendapat tentang pengertian psikologi, diantaranya:

1. Pengertian Psikologi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.

2. Pengertian Psikologimenurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.

3. Pengertian Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebagainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.

Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.

Dapat diketahui bahwa pengertian psikologi merupakan ilmu tentang tingkah laku. Pada hakekatnya tingkah laku manusia itu sangat luas, semua yang dialami dan dilakukan manusia merupakan tingkah laku. Semenjak bangun tidur sampai tidur kembali manusia dipenuhi oleh berbagai tingkah laku.

2.        Pengertian belajar
Menurut kamus bahasa Indonesia,Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Pengertian belajar menurut beberapa ahli :
1.    Menurut james O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
2.    Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap. 
3. Cronchbach (Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah suatu aktifitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
4. Howard L. Kingskey (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan
5. Slameto (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu  itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.
6. (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.
7. Gagne (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) hal 22. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku.


3.      Psikologi belajar merupakan psikologi yang mempelajari bagaimana jiwa dapat berkembang melalui proses di kelas (pembelajaran). Jiwa manusia dapat berkembang karena manusia mempunyai wujud dasar yang berupa potensi (kemampuan bawaan) yang sifatnya dapat berkembang (aktif) menuju kea rah yang lebih maju.

4.      Penjelasan Sistem Belajar
  • Dalam belajar, dilengkapi proses input sebagai pelengkap untuk membantu saat belajar berlangsung diantaranya adalah pensil, buku, pulpen, laptop, materi belajar, dan perlengkapan lain yang mendukung proses belajar.
  • Saat belajar berlangsung, manusia melakukan hal-hal untuk dapat memahami pelajaran, yang dilakukan manusia saat belajar biasanya adalah membaca, menulis, menghapal, mengetik dan menghitung.
  • Hasil dari belajar atau outputs yang didapatkan setelah belajar antara lain adalah memahani materi pelajaran, menjadi pintar dan cerdas.
  • Setelah belajar, ada beberapa tujuan yang diinginkan untuk mencapai apa yang diharapkan yaitu antara lain naik kelas, dapat peringkat kelas, dapat reward atau hadiah dari orang tua, bangga karena menjadi juara dan mendapatkan kesuksesan seperti yang diharapkan.


SUMBER:

TUGAS 1 (SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI)

TUGAS 1 (SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI)
NAMA KELOMPOK:
Ø ELISABETH VERO DELLA G (12515176)
Ø JULIA PUTRI KUSMIAWATI (13515620)
Ø MUTIA RAMADAYU (17514676)
Ø OKTARI KUSUMA DEWI (15515260)
KELAS: 4PA14


DEFINISI SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI 


1. PENGERTIAN SISTEM

Menurut Poerwadarminta (2003) sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang berupa alat dan lain sebagainya, yang bekerja sama untuk melaksanakan tujuan tertentu.

Menurut Eriyanto (2004) sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks.

Selain itu, menurut Jogiyanto (2005) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Kemudian menurut Gaol (2008) sistem adalah hubungan satu unit dengan unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari beberapa definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu jaringan yang berhubungan dan saling bekerja sama untuk melakukan suatu sasaran tertentu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.



2. PENGERTIAN INFORMASI

Menurut Bodnar & Hopwood (2000) informasi merupakan data yang diolah sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan dasar dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat dan benar.

Selain itu, menurut Jogiyanto (2005) informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya, yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang berguna untuk para pengambil keputusan.

Menurut Alamsyah (2005) informasi adalah data yang telah diolah dengan cara tertentu sesuai dengan bentuk yang diperlukan.

Begitu pula menurut Sutabri (2012) informasi adalah data yang diolah dan diinterpretasikan untuk mengambil sebuah keputusan.

Dari beberapa pengertian diatas, ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah hasil data yang dioleh sedemikian rupa menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dalam mengambil suatu keputusan.

3. PENGERTIAN PSIKOLOGI

Menurut Muhibbinsyah (2001) psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan dan lain sebagainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.

Menurut Wilhem Wundt dalam Effendi (2006) psikologi adalah ilmu yang mempelajari atau menyelidiki pengalaman yang timbul dalam diri manusia, seperti pengalaman pengindraan, merasakan sesuatu, befikir, berkehendak, dan bukan memepelajari pengalaman yang di luar diri manusia, karena pengalaman yang demikian menjadi objek kajian ilmu pengetahuanalam.

Clifford T. Morgan (dalam Sarwono, 2009) berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.

Sedangkan Gardner Murphy (dalam Sarwono, 2009) berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.

Dari beberapa definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan pengertian dari psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, pola pikir manusia, respons manusia terhadap diri sendiri dan lingkungannya.



4. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

Menurut Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.

Sistem informasi psikologi adalah sebuah prosedur pelaksanaan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang digunakan untuk mengolah kumpulan data yang didalamnya meliputi bidang psikologi (perilaku manusia).

Sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat kombinasi dari manusia dan teknologi yang dimaksudkan mengolah data mengenai perilaku manusia sehingga menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu.

Sistem informasi psikologi yaitu suatu sistem atau tata cara yang merupakan kombinasi dari interaksi antara manusia dan alat teknologi, pengendalian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data mengenai perilaku terlihat maupun tidak terlihat secara langsung serta proses mental yang terjadi pada manusia sehingga data tersebut dapat diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu seperti tujuan penelitian.

Sistem informasi psikologi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan psikologi yang dapat bermanfaat bagi penggunanya. Contohnya adalah pengaplikasian SIP dalam kehidupan yaitu penggunaan teknologi dalam pengambilan data tes psikologi, dalam hal ini umumnya komputer (komputerisasi alat tes psikologi).





SUMBER

Alamsyah, Z. (2005). Manajemen sistem informasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Bodnar, G. H., & Hopwood, W. S. (2000). Sistem informasi akutansi, terjemahan Amir Abadi Jusuf, Rudi M. Tambunan. Jakarta : Salemba Empat.

Effendi, H. L. M. (2006).Psikologidakwah. Jakarta: Kencana.

Eriyanto. (2004). Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Bogor : Grasindo.

Gaol, J.L. (2008). Sistem informasi manajemen. Jakarta : PT Gramedia.

Jogiyanto. (2005). Analisis dan desain sistem informasi.Yogyakarta : Penerbit Andi.

Muhibbinsyah. (2001). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Poerwadarminta, W.J.S. (2003). Kamus umum bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sarwono, S. W. (2009). Pengantar psikologi umum. Jakarta : Rajawali Pers.

Sutabri, T. (2012). Analisis sistem informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi.

https://dwideasy.wordpress.com/2016/10/11/sistem-informasi-psikologi/

https://cahyaintanp.wordpress.com/2015/10/14/sistem-informasi-psikologi/

http://ayurositanurawaliyah.blogspot.com/2016/10/pengertian-sistem-informasi-psikologi_11.html

https://panduperdana4694.wordpress.com/2015/10/16/sistem-informasi-psikologi/

Rabu, 28 Juni 2017

Tugas ke 4 #Psikoterapi

NAMA        :  1. ADELINA AYU A (10514207)
                      2. DIMAS FEBRIANSYAH (13514098)
                      3. DEVIA HIRA W (12514840)
                      4. MUTIA RAMADAYU (17514676)

KELAS       : 3PA17
RESENSI FILM

"Antwone Fisher"

A. Sinopis Film “Antwone Fisher”
Film ini mengisahkan tentang seorang anggota Angkatan Laut Amerika yang bernama Antwone Fisher yang mempunyai banyak pengalaman pahit dalam hidupnya. Film ini diawali dengan cerita Antwone teringat masa lalu dalam tidurnya, dalam mimpinya Antwone menginginkan semua orang yang pernah dia kenal memberikan sikap yang baik dan ramah terhadap dia, namun seketika itu juga dia terbangun dan tersadar bahwa keinginan dia itu hanya mimpi. Kemudian film ini disambung dengan adegan perkelahian Antwone dengan seorang Bintara Senior bernama Barkley. Karena perkelahian itulah Antwone mendapat sanksi diturunkan pangkatnya dari seorang Bintara Tingkat 3 menjadi seorang Kelasi ditambah ia harus menjalani pemeriksaan di Klinik Psikiater Angkatan Laut Dokter Jerome Davenport. Pada awalnya hampir berminggu-minggu, Antwone tidak ingin menceritakan permasalahnnya kepada Dokter  Davenport.
Namun seiring berjalannya waktu, dengan kepandaian Dokter Davenport sebagai seorang psikiater, Antwone akhirnya mau menceritakan masa lalu dan pengalaman-pengalaman pahit dalam hidupnya. Mulai dari Fisher dilahirkan dari keluarga yang broken home. Dia dilahirkan oleh Ibunya di penjara dengan kondisi tanpa Ayah. Ayahnya meninggal di bunuh oleh selingkuhannya 2 bulan sebelum ia dilahirkan. Ia di rawat oleh Pemerintah dan tinggal disebuah Panti Asuhan Dinas Sosial, kemudian di adopsi oleh Keluarga Mrs.Tate. Pengalaman pahit hidup Fisher tidak berhenti sampai di situia 7 tahun,. Selama tinggal di rumah Mrs.Tate, ia sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan, kadang-kadang sampai diluar batas kemanusiaan, seperti diikat di sebuah tiang dengan tali kemudian dipukuli dengan kain basah, selain itu dia juga pernah di takut-takuti dengan api, karena Fisher kecil Phobia dengan api. Kekerasan seksual juga ia terima ketika ia masih berusia 7 tahun, pengalaman pahit itu dia dapatkan dari Nadine, seorang pembantu rumah tangga yang memaksa dia untuk melayani nafsunya berhubungan seksual, jika menolak Fisher kerap di pukul. Tidak hanya sampai disitu saja, penderitaan Antwone juga harus bertambah ketika Jesse sahabat baiknya dari kecil, tewas tertembak di depan matanya sendiri saat sedang berusaha mencuri disebuah minimarket. Mulai sejak saat itulah Antwone pergi merantau dan akhirnya masuk angkatan laut A.S. Di tempat dia bekerja, dia juga menemukan cintanya.
Seorang gadis bernama Cheryl yang sangat peduli dan setia menemaninya. Namun pada awalnya Fisher merasa sedikit minder dan takut untuk mendekati Sherly karena pengalaman pahit di masa lalunya. Tetapi pemikiran Fisher akhirnya tercerahkan dengan selalu berkonsultasi dengan Dokter Davenport. Di saat itulah Fisher mulai menemukan jati dirinya. Saat perayaan pesta Thanksgiving di rumah Dokter Davenport adalah puncak kesedihan Fisher terluapkan dengan puisinya. Kemudian Fisher memutuskan untuk mencari Ibunya dengan pergi ke kampung halamannya Cleveland bersama pacarnya Cherly. Meskipun pada awalnya sulit bagi dia untuk mengakhiri sesi konseling dan melepaskan hidupnya dari Dokter Davenport. Karena saat itu Fisher beranggapan bahwa semua orang terdekatnya selalu meninggalkan dia, dari ayahnya, ibunya dan sahabat terbaiknya Jesse. Namun Dokter Davenport selalu meyakinkan Fisher agar mencari ibunya dan dia mengatakan bahwa jangan pernah kembali ke rumah dia jika Fisher masih belum menemukan ibu dan keluarganya.
Lika-liku kehidupan Antwone Fisher dalam film ini ditutup dengan akhir yang bahagia. Antwone berhasil menemukan kembali keluarganya disusul kemudian menemukan ibu kandungnya. Keluarga yang selama ini sangat diimpi-impikan oleh Antwone menyambut dirinya dengan sangat baik lebih dari yang ia bayangkan sebelumnya. Antwone lega telah bertemu dengan ibunya, dirinya memaafkan ibunya tersebut namun tidak akan melupakan perbuatanya sampai kapanpun. Dokter Davenport telah menyatakan bahwa Antwone sudah dapat mengatasi masalahnya dan sembuh. Antwone sendiri juga berjanji tidak akan membuat masalah lagi dengan teman-temannya di Angkatan Laut Amerika.

B. Analisa Secara Psikologis
I. Sebab Temperamen Si Fisher
Menurut penulis Fisher mengalami berbagai macam gejolak dalam hidupnya yang menjadi sebab sifat temperamen emosional Fisher antara lain :
1. Lahir di penjara tanpa ayah
2. Tidak pernah di cari dan bahkan di telantarkan oleh ibu kandungnya
3. Sering di pukuli dan di takut-takuti oleh ibu angkatnya Mrs.Tate ketika Fisher masih anak-anak.
4. Kekerasan seksual yang dilakukan oleh Nadine saat Fisher berusia 7 tahun
5. Kehilangan sahabat akrab dari kecil dan menyaksikan secara langsung sahabatnya tersebut tewas tertembak. 
II. Analisa Fisher
Dari semua sebab temperamen yang dijelaskan di atas. Penulis mencoba untuk menganalisa lebih dalam mengenai akibat yang di timbulkan dari semua pengalaman pahit Fisher. Menurut teori psikoanalisis Sigmund Freud, dalam hidupnya Fisher telah melakukan mekanisme pertahan diri.
Mekanisme pertahanan diri berkaitan dengan kecemasan individu. Adapun definisi kecemasan ialah perasaan terjepit atau terancam, ketika terjadi konflik yang menguasai ego. Kecemasan-kecemasan ini ditimbulkan oleh ketegangan yang datang dari luar. Sigmund Freud (dalam Koeswara, 1991:46) sendiri mengartikan mekanisme pertahanan diri sebagai strategi yang digunakan individu untuk mencegah kemunculan terbuka dari dorongan-dorongan id maupun untuk menghadapi tekanan superego atas ego, dengan tujuan agar kecemasan bisa dikurangi atau diredakan.
Menurut Freud, sebenarnya ada berbagai macam bentuk mekanisme pertahanan diri yang umum dijumpai, antara lain: (1) represi, (2) sublimasi, (3) proyeksi, (4) displacement, (5) rasionalisasi, (6) pembentukan reaksi atau reaksi formasi, (7) melakonkan, (8) nomadisme, dan (9) simpatisme.
Namun dalam kasus Fisher penulis meyakini Fisher melakukan mekanisme pertahanan diri secara represi dan displacement. Represi adalah proses ego memakai kekuatan anticathexes untuk menekan segala sesuatu (ide, insting, ingatan, pikiran) yang dapat menimbulkan kecemasan keluar daerah kesadaran. Represi bisa sangat kuat, menekan menuju ketaksadaran menjadi kompleks tertekan (repressed complex). Namun kalau ego tidak mampu menekan impuls kompleks tertekan yang mengganggu, impuls itu mencari jalan keluar melalui celah-celah antikateksis-antikateksis yang saling berlawanan, atau muncul dalam bentuk displasement. Jadi semua pengalaman pahit yang dialami oleh Fisher dia tekan dan tahan tanpa dia luapkan ke siapapun, bahkan pengalaman pahit tersebut dia tekan sampai ke alam bawah sadarnya. Ini terbukti dari mimpi yang dia alami, harapan hidup yang tidak sesuai dengan realita terbawa-bawa ke dalam mimpinya (alam bawah sadar).
Sedangkan displacement menurut Koeswara (1991:47) ialah pengungkapan dorongan yang menimbulkan kecemasan kepada objek atau individu yang kurang berbahaya atau kurang mengancam dibandingkan dengan objek atau individu yang semula. Adapun menurut Corey (2003:19) displacement adalah suatu mekanisme pertahanan ego yang mengarahkan energi kepada objek atau orang lain apabila objek asal atau orang yang sesungguhnya, tidak bisa dijangkau. Lebih lanjut lagi, menurut Poduska (2000:119) displacement ialah mekanisme pertahanan ego dengan mana anda melepaskan gerak-gerik emosi yang asli, dan sumber pemindahan ini dianggap sebagai suatu target yang aman. Mekanisme pertahanan ego ini, melimpahkan kecemasan yang menimpa seseorang kepada orang lain. Jadi bentuk agresivitas yang dilakukan oleh Fisher terhadap teman-temannya di Angkatan Laut merupakan objek pengganti dari objek asli (Ibunya, Mrs.Tate dan Ia menekan pengalaman pahitnya ketika masa kecil ke alam ketidaksadarannya, ia tidak berani berontak pada Mrs.Tate sehingga ia hanya diam dan secara tidak sadar menekan amarah dan rasa sakitnya ke alam bawah sadarnya, yang pada akhirnya muncul ketika Antwone dewasa dan berada di AL, ia dapat meluapkan emosi dan amarahnya pada temannya.
 III. Analisa Dr. Davenford
Dalam menangani kasus Fisher Dr.Davenford sebagai seorang psikiater melakukan treatment yang berlandaskan terapi psikoanalisis Freud. Tujuan utama dari terapi psikoanalisis Freud adalah mengungkapkan ingatan yang diresepsi melalui asosiasi bebas dan analisis mimpi. Terapi kita bekerja dengan cara mengubah apa yang tidak di sadari menjadi di sadari dan terapi ini berhasil apabila menyebabkan perubahan tersebut (Freud, 1917/1963 hlm. 280). Melalui asosiasi bebas (free association, klien di minta untuk mengutarakan setiap pikiran yang muncul dalam benaknya, tanpa memandang apakah pikiran tersebut ada atau tidak ada hubungannya ataupun membentuk rasa jijik. Tujuan asosiasi bebas adalah untuk sampai ke alam tidak sadar dengan cara mulai dari ide yang di sadari saat ini, menelusurinya melalui serangkaian asosiasi dan mengikuti kemana ide ini pergi. Proses ini tidak mudah dan sejumlah klien tak bisa menjalani proses ini. Tujuan ini sangat sesuai dengan tujuan yang dilakukan oleh Dr. Davenford dalam menangani Fisher. Sebagai contoh sang psikiater selalu menanyakan apa yang dirasakan Fisher ketika ia bercerita tentang masa kecilnya, sang psikiater menggiring Fisher untuk memperjelas dan menyadari bagaimana perasaannya saat itu dan menelusuri secara perlahan kemana ide itu pergi.

 IV.Referensi
http://www.jaymi-psikologi.com/2015/03/review-dan-analisa-film-antwone-fisher.html
http://mahaputraanjani149.blogspot.com/2013/04/mekanisme-pertahanan-diri-1.html
http://putrilililii.blogspot.com/2003/01/review-film-antwone-fisher.html
http://hendygoblog.blogspot.com/2009/07/teori-psikoanalisis-sigmund-freud.html
Koeswara E (1991) Teori Teori Kepribadian, Bandung: PT Eresco
Corey, Gerald (2003) Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi, (penerjemah: E.
Koeswara). Bandung: PT Refika Aditama.
Poduska, Benard (2000) Empat Teori Kepribadian. Jakarta: Restu Agung.
Feist, Jess & Gregory J (2010) Teori Kepribadian Buku 1 Edisi 7. Jakarta: Salemba
Humanika